Beberapa E-Commerce Batasi Pembelian Sembako dan Alat Kesehatan

ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Ilustrasi, warga memilih barang-barang belanjaan yang dijual secara online di Jakarta, Kamis (18/7/2019).
20/3/2020, 01.35 WIB

Kebutuhan pokok dan produk kesehatan diburu masyarakat, seiring meningkatnya kasus virus corona menjadi 309 orang per kemarin (19/3). Melihat situasi ini, startup e-commerce seperti Tokopedia, Shoppe dan Bukalapak menjamin harga normal. Sedangkan Blibli dan JakMall membatasi pembelian.

Tokopedia mencatat, transaksi produk kesehatan dan kebutuhan pokok lain di platform meningkat sejak pandemi corona muncul di Indonesia. Produk yang paling banyak dicari yakni masker kesehatan, cairan antiseptik, hand sanitizer hingga camilan sehat.

Perusahaan e-commerce itu pun melihat hal ini sebagai peluang. Tokopedia mengadakan kampanye peduli sehat dan lengkapi persediaan rumah guna memudahkan konsumen mendapatkan produk.

VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak mengatakan, perusahaan mendorong mitra penjual untuk menjaga ketersediaan produk. “Juga menjaga harga tetap stabil,” kata dia kepada Katadata.co.id, kemarin (19/3).

(Baca: Kemendag akan Cabut Izin Pelapak di E-Commerce yang Jual Gula Mahal)

Salah satu unicorn Tanah Air itu juga menerapkan gratis ongkos kirim dan memotong biaya layanan 100% untuk penjual di kategori produk kesehatan dan kebutuhan pokok lain.

“Dalam menjalankan bisnis, Tokopedia selalu mengikuti aturan yang berlaku. Saat ini, Tokopedia masih berdiskusi dengan berbagai pihak terkait penerapan aturan pembatasan pembelian sembako,” kata dia.

Sedangkan JakMall sudah membatasi pembelian hand sanitizer. Co-Founder sekaligus Chief Marketing Officer Jakmall Reza Aggi Prasetyo juga menjamin harganya normal di tengah pandemi corona.

Lalu, Bukalapak belum membatasi pembelian produk apapun, sama seperti Tokopedia. “Namun, kami bekerja sama dengan para rekanan penyedia barang (supplier) untuk selalu menjaga ketersediaan barang-barang yang dibutuhkan terkait situasi pandemi ini,” kata AVP of Public Policy & Government Relations Bukalapak Bima Laga.

(Baca: Peretail Sambut Langkah Pemerintah Batasi Pembelian Bahan Pokok)

Senior Key Account Manager Consumer Goods Blibli Priscilia Cynthia juga memastikan seluruh varian produk tersedia di platform-nya. Perusahaan bekerja sama dengan mitra penjual untuk mengamankan ketersediaan produk, mulai dari kebutuhan sehari-hari, kesehatan, digital seperti pulsa, tagihan, dan lainnya.

Namun, Blibli membatasi pembelian produk khususnya untuk produk-produk sensitive seperti hand sanitizer, cairan antiseptik, masker, dan sembako. Hal ini sesuai dengan anjuran pemerintah dan berlaku mulai pekan ini (16/3) hingga akhir bulan.

Shopee juga mencatat adanya peningkatan permintaan produk kesehatan dan keperluan rumah tangga. “Kami terus bekerja sama dengan para mitra untuk menjaga persediaan barang-barang esensial seperti masker dan hand sanitizer, dengan pantauan agar tetap berada di tingkat harga yang wajar,” ujar Juru bicara Shopee.

(Baca: Virus Corona Mewabah, Tokopedia, Bukalapak dan Blibli Berikan Promosi)

Sebelumnya, Head of Public Policy and Government Relations Shopee Indonesia Radityo Triatmodjo mengatakan, perusahaan menerapkan algoritma untuk mendeteksi harga di atas batas kewajaran. "Susah lihat satu-satu. Maka kami bangun algoritma," ujar dia, pekan lalu (12/3).

Algoritma itu menyesuaikan data harga produk per kategori. Teknologi ini mengidentifikasi harga berdasarkan acuan pasar. Selain itu, perusahaan membandingkan antara harga di e-commerce dan toko offline.

Setelah ditemukan ada penjual yang mematok harga masker di atas batas kewajaran, Shopee langsung menindak. "Bisa take-down produk," kata Radityo.

(Baca: Shopee Andalkan Algoritma untuk Tekan Lonjakan Harga Masker Kesehatan)

Reporter: Cindy Mutia Annur