Passpod Berencana Ekspansi ke Lima Negara di Asia

Passpod
Pencatatan saham perdana Passpod di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/10).
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
14/1/2019, 17.39 WIB

Perusahaan teknologi penyedia jasa sewa modem wifi, PT Yelooo Integra Datanet Tbk (Passpod) merencanakan ekspansi ke lima negara di Asia, yakni Malaysia, Singapura, Vietnam, Myanmar, dan Korea Selatan. Namun, rencana itu akan direalisasikan secara bertahap.

"Target (ekspansi) di satu negara baru pada kuartal pertama ini," ujar Chief Executive Officer Passpod Hiro Whardana dalam siaran pers, Senin (14/1).

Selain itu, Passpod fokus berkolaborasi dan memperluas pasar di Indonesia. "Kami masih fokus pada ekspansi untuk memaksimalkan availability dengan menunjuk mitra baru untuk melayani permintaan pasar di Semarang," kata dia.

Salah satu bentuk kolaborasi yang dilakukan Passpod di awal 2019, adalah dengan e-commerce Tokopedia dan Loket. Kemitraan dengan Loket membuat Passpod menjadi salah satu mitra resmi terkait penjualan tiket acara atau event.

(Baca: Aktivitas Wisata Meningkat, Passpod Catat Kenaikan Pendapatan 377%)

"Kerja sama dengan Loket membuat layanan Passpod semakin lengkap. Selain menyediakan layanan penyewaan modem ke luar negeri dan tiket atraksi di luar negeri, Passpod kini menjadi mitra untuk penjualan tiket yang mendukung bisnis inbound traveller ke Indonesia," ujarnya.

Sementara dngan Tokopedia, Passpod membuka official store secara online. Chief Operating Officer (COO) Passpod Wewy Suwanto menyampaikan, kemitaraan ini akan memudahkan pelanggan untuk mendapatkan layanan Passpod.

Selain melalui Tokopedia, pelanggan bisa memesan layanan rental modem Passpod melalui aplikasi, situs resmi atau secara offline di kantor Passpod maupun mitra lain yang telah bekerja sama. "Ini memudahkan pelanggan Passpod untuk mendapatkan layanan kami melalui beragam saluran yang tersedia," ujarnya.

(Baca: Naik 48,95% Saat IPO, Saham Passpod Kena Auto Reject)

Adapun Passpod mencatatkan pendapatan sebesar Rp 19,65 miliar pada Januari-Oktober 2018. Angka tersebut melonjak 377% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,1 miliar  sejalan dengan meningkatnya aktivitas perjalanan wisata. 

Reporter: Desy Setyowati