Perusahaan financial technology (fintech) lending Akulaku dikabarkan tengah dalam pembicaraan lanjutan untuk pendanaan seri D senilai US$ 100 juta atau Rp 1,4 triliun. Kabarnya, raksasa e-commerce asal Tiongkok, Alibaba terlibat dalam putaran pendanaan ini.
Alibaba dikabarkan ikut menambah modal Akulaku melalui lini usahanya di bidang jasa keuangan, Ant Financial. Dikutip dari KrAsia, bila kabar ini benar, maka Akulaku sudah menerima pendanaan senilai US$ 220 juta atau lebih dari Rp 3,08 triliun.
Sebab, pada Oktober 2017, Akulaku sudah menerima pendanaan seri C senilai US$ 70 juta atau lebih dari Rp 1,06 triliun. Pendanaan itu dipimpin oleh Fanpujinke Group, diikuti Sequoia India, BlueSky Venture Capital, dan Qimimng Venture Capital.
Masuknya Alibaba ke Akulaku diduga untuk memperluas penetrasi bisnis dan portofolio bisnisnya. Utamanya, Alibaba bisa memperluas pasar layanan e-commerce di Indonesia. Sebab, Alibaba pun turut menanamkan modal di Lazada dan Tokopedia di Indonesia.
(Baca: Permintaan Tinggi, Alibaba Cloud Bangun Pusat Data Kedua di Indonesia)
Apalagi, Akulaku juga beroperasi di Filipina, Vietnam, dan Malaysia. Tak hanya Akulaku, Alibaba juga berinvestasi di sejumlah fintech lokal, seperti DANA, Indonesia; GCash di Filipina; TrueMoney, Thailand; dan, TnGD di Malaysia.
Adapun Akulaku berdiri pada 2014, dengan lini bisnis utamanya adalah kartu kredit virtual. Akulaku memiliki tiga lini bisnis, yakni Asetku di bidang peer to peer lending, Akulaku Silvrr (marketplace), Akugrosir (B2B e-commerce), dan Akulaku Finance di bidang pembiayaan (multifinance).