Pesta belanja online Single’s Day yang jatuh pada 11 November pertama kali dipopulerkan oleh raksasa e-commerce Tiongkok, Alibaba. Pencetusnya, Daniel Zhang, telah ditunjuk untuk menjadi Chairman Alibaba, saat Jack Ma pensiun tahun depan.
11 November diperingati sebagai Single’s Day karena penulisan tanggalnya (11.11) penuh dengan angka 1 yang melambangkan kesendirian. Yang menarik, survei Picodi yang dilakukan terhadap 1000 responden menemukan bahwa mereka yang antusias berbelanja pada hari itu memang berstatus lajang; 49% pacaran, 51% jomblo.
Lalu, untuk siapa mereka berbelanja? Sebanyak 68% konsumen membeli produk untuk dirinya sendiri. Lalu 19% konsumen membeli produk untuk dirinya dan orang lain. Sisanya, 13% membeli produk untuk orang lain. “Survei juga menunjukkan bahwa dua dari tiga peserta adalah laki-laki,” demikian dikutip, Jumat (9/11).
(Baca juga: Jelang 11.11, 75% Transaksi di E-Commerce Melalui Aplikasi Ponsel)
Dari Tiongkok, popularitas Single’s Day dengan cepat menyebar ke kawasan Asia. Di Indonesia, rata-rata belanja masyarakat naik 922% dibanding hari biasanya. Picodi mencatat, rata-rata konsumen membelanjakan Rp 1,175 juta pada hari tersebut.
Konsumen pun tak hanya berbelanja secara online, tetapi juga offline. Porsinya, secara online 51%, offline 16%, dan omnichannel 32%.
Pada konsumen laki-laki, beberapa produk yang dibeli adalah pakaian, elektronik, makanan dan buku. Sementara wanita membeli pakaian, kosmetik dan parfum. "Rata-rata orang Indonesia membeli 4 produk selama festival belanja Single's Day," demikian dikutip.