Alibaba Akan Jual Indomie hingga Kopi Kapal Api di Tiongkok

Arief Kamaludin | KATADATA
Jack Ma hadir di acara Tahunan IMF-World Bank 2018 di Bali mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia di bidang digital, dan berkomitmen memberikan pelatihan kepada generasi muda serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
13/10/2018, 15.14 WIB

Di sela kunjungannya ke Bali untuk mengisi seminar dalam Sidang Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia, Jack Ma juga mengadakan beberapa pertemuan bisnis. Salah satunya, ia berkomitmen untuk memasarkan beberapa produk Indonesia melalui platform Alibaba di Tiongkok.

Selain itu, Jack Ma juga akan mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia di bidang digital. "Ada banyak kemajuan. Rapat ini sangat penting dan sarat akan makna," ujarnya usai bertemu beberapa menteri Kabinet Kerja di Hotel Laguna, Bali, Sabtu (13/10).

Ia menyebutkan, ada lima produk yang akan dipasarkan lewat Alibaba, yakni: Kopi Kapal Api (luwak drip); Biskuit Recheese; Papatonk Premium Shrimp Crackers; Indomie; dan Yang TyTy Sarang Burung Walet.

Kelima produk tersebut akan mulai dipasarkan di Tiongkok pada kampanye Single’s Day Alibaba, 11 November 2018 mendatang. "Kelima produk Indonesia ini sangat baik (dari segi kapasitas dan kualitas)," kata Jack Ma.

Ia menyampaikan, produk yang bisa dipasarkan lewat platform Alibaba harus lah produk yang benar-benar baik. Sebab, dengan adanya 10 juta brand di dalam satu platform, maka persaingannya sangatlah ketat.

(Baca juga: Sempat Diragukan, Ini Rahasia Jack Ma Besarkan Alibaba)

Selain memasarkan produk, Jack Ma menyampaikan bahwa kelima pengusaha yang produknya dibawa itu akan belajar banyak perihal pemasaran dan berbisnis secara digital di Tiongkok. Harapannya, para pengusaha tersebut bisa membawa apa yang dipelajarinya ke Indonesia.

Jack Ma juga berkomitmen memberikan pelatihan kepada generasi muda serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Orang terkaya Tiongkok ini mengatakan, perusahaannya memiliki program untuk menciptakan 1.000 pengusaha digital setiap tahunnya selama 10 tahun ke depan. Menurutnya, ini adalah peluang bagi generasi muda Indonesia.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati