PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengalihkan bisnis uang elektronik XL Tunai kepada induk usahanya, Axiata Digital Services. Pengalihan ini dilakukan agar perusahaan bisa lebih fokus menjalankan bisnis utamanya (core business) sebagai penyedia layanan telekomunikasi, data, dan internet.
Direktur Utama XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, dengan pengalihan bisnis uang elektronik tersebut, operasional XL Tunai akan dilakukan oleh Axiata Digital Services. "License masih di XL tapi operasional ada di parent company supaya kami fokus di bisnis data," kata Dian usai Buka Puasa Bersama XL Axiata, di Jakarta, Senin (4/6). Proses pengalihan bisnis XL Tunai kepada Axiata saat ini masih berlangsung.
Perseroan mengkaji untuk memisahkan (spin off) bisnis uang elektronik XL Tunai sejak pertengahan tahun lalu. Bisnis uang elektronik atau sistem pembayaran ini dianggap sebagai bisnis masa depan tetapi perkembangan regulasi membuat bisnis uang elektronik tidak bisa lagi menjadi unit bisnis XL.
XL Axiata sempat mengkaji untuk mencari investor strategis bagi XL Tunai. Namun, akhirnya perseroan memilih untuk mengalihkan operasional XL Tunai kepada induk usahanya. Opsi ini dinilai lebih mudah dilakukan mengingat lisensi uang elektronik yang diperoleh perseroan dari Bank Indonesia (BI) tidak bisa dialihkan kepada pihak lain.
(Baca: Baru 26 Uang Elektronik Kantongi Izin BI, Termasuk GoPay dan OVO)
Vice President Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan, hingga akhir Maret 2018 jumlah pengguna XL Tunai mencapai sekitar 2 juta pengguna. XL memiliki layanan uang elektronik ini sejak 2012 dan sudah menggandeng lebih dari 202 merchant. Pengguna XL Tunai juga bisa menggunakan layanan uang elektronik ini untuk transfer kepada layanan uang elektronik dari operator lainnya, misalnya Paypro dari PT Indosat Ooredo Tbk (ISAT). "Interoperabilitas XL Tunai sudah dilakukan sejak 2015," ujar Ayu, panggilan akrab Tri Wahyuningsih.
Keputusan XL untuk melepas bisnis digital yang berada di luar bisnis ini bukan yang pertama kali dilakukan perseroan. Pada Agustus 2017, XL Axiata dan SK Planet memutuskan untuk melepas seluruh sahamnya di e-commerce Elevenia kepada PT Jaya Kencana Mulia Lestari dan Superb Premium Pte Ltd. Kedua perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Salim.
Persaingan yang semakin ketat di bisnis e-commerce dengan kompetitor yang memiliki dukungan modal kuat membuat XL Axiata memilih mundur. XL beralasan pelepasan sahamnya di Elevenia akan membantu mereka fokus di bidang telekomunikasi dan layanan data. Divestasi ini juga akan mengurangi dampak kerugian yang timbul dari bisnis Elevenia sehingga XL bisa mengalokasikan modalnya untuk menghasilkan keuntungan bagi para pemegang saham.
(Baca: 15 Poin dalam Regulasi Baru Soal Uang Elektronik Bank Indonesia)