Sebagai pemain besar di bisnis kartu kredit, Citibank Indonesia terus berfokus untuk menjalankan kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan e-commerce seperti Tokopedia, Lazada. Strategi ini sudah dimulai sejak 2016, ketika perusahaan menutup setengah kantor cabang.
Chief Executive Officer Citibank Indonesia Batara Sianturi mengatakan, sebanyak 10 dari total 20 kantor cabang ditutup pada 2016. "Sekitar 80% dari semua transaksi sudah ada di luar cabang. Jadi kami lihat perilaku nasabah. Untuk transfer, transaksinya tidak lagi datang ke cabang," ujar Batara saat Media Gathering di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin (26/3).
Citibank pun beradaptasi dengan perilaku nasabahnya tersebut. Itu sebab, Citibank fokus bekerja sama dengan e-commerce ke depan. Salah satu upaya yang sudah dilakukan adalah program 50% off The Next Transaction saat berbelanja di lima e-commerce yaitu Blibli, Bukalapak, Lazada, Shopee, dan Tokopedia.
"Kami adalah salah satu credit card player yang cukup besar dengan 1 juta nasabah. Kerja sama ini memberi peluang untuk membuka pintu nasabah Citibank agar lebih mudah lagi terfasilitasi kalau bertransaksi dengan e-commerce," kata dia.
Menurut Batara, perbankan kini memasuki era kolaborasi dengan perusahaan digital seperti e-commerce, financial technology (fintech), dan lain sebagainya. Kerja sama ini penting untuk saling mengisi, memenuhi kebutuhan masyarakat. "Paradigmanya berubah jadi kolaborasi, bisa terkoneksi dengan Application processing interface (API)," ujar dia.
Selain itu, Citibank pun sudah menyediakan dua jenis platform yaitu Citi Direct untuk institutional banking dan Citi Mobile untuk consumer banking. Yang mana, Citi Direct menyediakan layanan pembayaran pajak untuk konsumen institusional atau perusahaan. Sementara itu, Citi Mobile mengadopsi teknologi Touch ID dan otentikasi sidik jari untuk mencegah kejahatan (fraud).
Meski demikian, Citibank merasa penutupan setengah kantor cabang pada 2016 lalu sudah cukup. Selain itu, ia juga mencatat penutupan itu tidak membuat jumlah nasabah berkurang. "Kami lihat bank-bank lain, rencana bisnis untuk menambah cabangnya sudah berkurang, malah optimalisasi," tutur dia.