Pemodal Asing E-Commerce Dikhawatirkan Dongkrak Impor

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
21/2/2018, 19.38 WIB

Derasnya modal asing yang masuk ke perusahaan-perusahaan e-commerce dikhawatirkan dapat meningkatkan impor barang konsumsi. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro.

Ia menyebut, tahun lalu impor konsumsi meningkat 14,7% dari US$ 12,4 miliar pada 2016 menjadi US$ 14,2 miliar. “Kalau pakai data Januari 2017 sampai (awal) 2018 ini naiknya sudah 30%,” ujarnya di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (21/2).

Menurutnya, kenaikan impor itu tidak sesuai dengan pertumbuhan konsumsi yang melambat. “Kemungkinan jawabannya adalah kehadiran e-commerce. Barang yang dijual kemungkinan impor,” kata dia. Bambang menambahkan, “Terus terang, ini terkait kepemilikan saham di marketplace, ada indikasi kalau perusahaan dibeli asing maka akan naik impor barang konsumsi.”

(Baca juga: Hanya 7,39% Pengguna Internet Indonesia Pakai Aplikasi Perbankan)

Menurut dia, keterkaitan ini perlu dikaji lebih dalam dan harus diantisipasi oleh pemerintah. “Mungkin dari pihak Kementerian Perdagangan perlu ada penguatan regulasi,” ujarnya.

Bambang menyatakan, rencana Kementerian Perdagangan mewajibkan e-commerce menjual 80% produk lokal sudah tepat. Apalagi regulasi tersebut juga sudah diterapkan pada peretail modern, sebagaimana tercantum dalam Permendag Nomor 70 Tahun 2013. “Seharusnya aturan retail ini bisa diaplikasikan ke pedagang online,” kata dia.

(Baca juga: Mendag dan E-Commerce Bahas Kewajiban Jual Produk Lokal)

Adapun Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat suntikan dana asing kepada sejumlah perusahaan rintisan (start-up) Indonesia mencapai US$ 4,8 miliar sepanjang tahun lalu. Nilai tersebut mencapai separuh dari total investasi yang masuk ke sektor minyak dan gas (migas) yang sebesar sekitar US$ 9 miliar per tahunnya. 

Mengutip dari Techinasia.com, perusahaan konsultan AT Kearney dan Google dalam laporannya menyebutkan, 94% investasi ke startup Indonesia berasal dari Tiongkok. Beberapa contoh investasi Tiongkok di tanah air adalah, pendanaan Tencent ke Go-Jek, Alibaba ke Tokopedia dan Lazada, hingga pendanaan JD ke Go-Jek dan Traveloka.

Reporter: Desy Setyowati