Gandeng E-Commerce, Kemenkop Target 10 Juta UMKM Gunakan Marketplace

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
Ilustrasi, perajin UMKM. Kemenkop UKM menggandeng e-commerce untuk melatih dan membimbing UMKM dengan target akhir tahun 10 juta UMKM memanfaatkan marketplace untuk berjualan.
15/6/2020, 13.34 WIB

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menggaet sejumlah e-commerce, untuk melatih dan membimbing usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM). Hingga akhir 2020 Kemenkop UKM menargetkan 10 juta pelaku UMKM telah memanfaatkan platform marketplace.

Pasalnya, saat ini baru 13% atau 8 juta UMKM dari 60 juta UMKM Indonesia yang memanfaatkan marketplace untuk berjualan. Per Maret 2020 Kemenkop UKM mencatat 57% permasalahan UMKM adalah penurunan penjualan.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenkop UKM Arif Rahman Hakim mengatakan, penurunan penjualan terjadi akibat masih banyaknya UMKM yang berjualan secara konvensional.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan UMKM, Kemenkop UKM merilis program "Kakak Asuh UMKM" dengan menggaet perusahaan e-commerce.

"Kami targetkan, akhir 2020 ada tambahan dua juta UMKM yang bisa memanfaatkan teknologi untuk memasarkan bisnisnya. Kami pun terbuka dengan seluruh marketplace yang berminat berkolaborasi dengan kami," ujar Arif dalam konferensi pers, Senin (15/6).

(Baca: Pemerintah Siapkan Enam Langkah Bangkitkan UMKM Setelah Pandemi Corona)

Pada dasarnya, program ini merupakan pelatihan digitalisasi dan pendampingan UMKM dari pelaku bisnis yang lebih kompeten, dan telah terkurasi oleh platform e-commerce. Tujuannya, agar pelaku UMKM bisa memasarkan bisnisnya secara terintegrasi di marketplace.

Untuk mencapai tambahan 2 juta UMKM, Kemenkop UKM telah bekerja sama dengan sejumlah e-commerce ternama, seperti Blibli, Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan yang teranyar Lazada.

Kemenkop UKM meminta kepada kepada marketplace tersebut untuk memprioritaskan para UMKM lokal yang memproduksi tujuh produk, seperti fesyen, kuliner, kreatif, olahan kerajinan tangan, pertanian, perkebunan, dan perikanan.

"(Para UMKM) ini yang menjadi prioritas kementerian. Kami harap hal ini juga didukung oleh para marketplace untuk memajukan produk-produk karya anak bangsa tersebut," ujar Arif.

Tak hanya itu, Arif mengatakan, kementerian juga menyediakan laman e-learning berupa artikel maupun video edukasi untuk pembelajaran bagi UMKM terkait pemasaran produk secara online yang dapat diakses melalui situs edukukm.id. Melalui laman ini, pelaku UMKM bisa mengkuti kelas melalui sejumlah seminar daring atau webinar.

(Baca: Jubir Presiden Sebut PSBB Tak Bisa Terlalu Lama Demi Selamatkan UMKM)

Reporter: Cindy Mutia Annur