Perubahan Strategi Bisnis, Alasan Telkom Tutup E-Commerce Blanja.com

Blanja.com/ Youtube
Situs E-commerce Blanja.com resmi tutup mulai Oktober 2020.
Editor: Ekarina
2/9/2020, 09.57 WIB

Situs e-commerce Blanja.com bakal setop beroperasi dan resmi ditutup pada Oktober 2020. Telkom Group mengatakan, penutupan ini dikarenakan perusahaan akan beralih fokus pada bisnis e-commerce di segmen korporasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan transaksi Business to Business (B2B).

Blanja.com merupakan perusahaan patungan (joint venture) milik Telkom Group dengan eBay asal Amerika Serikat (AS) yang resmi dibentuk pada 2014. 

Direktur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid mengungkapkan, kebijakan tersebut merupakan bagian dari langkah strategis perusahaan untuk mengembangkan bisnis e-commerce ke arah yang lebih baik.

"Hal ini juga sejalan dengan rencana strategi jangka panjang kami dalam rangka meningkatkan profitabilitas perusahaan," ujar Fajrin dikutip dari siaran pers, Rabu (2/9).

Perusahaan tengah fokus mengembangkan dan menangkap peluang bisnis e-commerce di segmen enterprise market. Langkah ini, salah satunya dilakukan melalui Pasar Digital (PaDi) UMKM. Platform ini akan menjadi instrumen penggerak ekonomi lokal melalui pemanfaatan aplikasi digital untuk  bisnis dan ekosistem UMKM.

Telkom bersama delapan badan usaha milik negara (BUMN) lain tengah aktif menjalankan inisiatif Kementerian BUMN dalam mendukung pemberdayaan usaha mikro, melalui program tersebut.

Selain itu, perusahaan juga mendukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendibud) dalam pengadaan barang dan jasa sekolah yang dilakukan secara online melalui Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah).

SIPLah dirancang untuk memanfaatkan Sistem Pasar Online Marketplace yang memiliki fitur tertentu untuk merealisasikan rencana kerja anggaran sekolah dan memenuhi kebutuhan Kemendikbud. Sistem ini juga mampu mengawasi penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sesuai ketentuan yang berlaku.

Fajrin berterima kasih atas kepercayaan masyarakat serta stakeholder yang selama ini bergabung dan memanfaatkan fasilitas transaksi retail Blanja.com, terutama para pelaku bisnis di seluruh Indonesia.

"Blanja.com akan menyelesaikan hal-hal yang terkait penyelesaian kemitraan bisnis retail sesuai dengan kesepakatan dan ketentuan yang berlaku dengan menjamin kenyamanan serta hubungan baik kepada semua pihak," ujar Fajrin.

Sebagai informasi, situs Blanja.com masih bisa diakses hingga hari ini (2/9). Informasi pengentian pembelian sudah disampaikan per 1 September 2020 di platformnya seiring adanya perubahan strategi bisnis perusahaan. E-commerce tersebut mengatakan, konsumen masih bisa menyelesaikan pembelian, penjualan, pembayaran dan pengiriman yang masih dalam proses.

"Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang terjalin baik selama ini antara BLANJA dan Teman BLANJA," tulis manajemen Blanja.com dalam pengumuman di platformnya.

Perusahaan juga mengimbau pelanggannya untuk melakukan penarikan saldo pada Dompet BLANJA sebelum 30 September 2020. Penarikan saldo tersebut dapat dilakukan mulai 1 Oktober 2020 melalui pengiriman email ke support@blanja.com dengan email yang terdaftar di BLANJA.

Pengguna wajib melampirkan file identitas diri seperti kartu identitas penduduk (KTP) dan fotocopy buku rekening untuk penarikan saldo. Adapun pertanyaan lebih lanjut, pelanggan dapat mengirimkan email ke: support@blanja.com.

Diluncurkan pada 2014, situs e-commerce ini diklaim memiliki keunggulan berupa produk yang ditawarkan ke pembeli sebagian besar merupakan produksi lokal. Layanan ini juga disebut terintegrasi dengan layanan eBay secara global.

Alhasil, penetrasi penjualan produk yang tersedia pada situs ini mencakup wilayah yang lebih luas.

Data iPrice Group mencatat Tokopedia sebagai e-commerce dengan jumlah pengunjung web bulanan terbesar pada kuartal III 2019. Total pengunjung web bulanan Tokopedia sebanyak 66 juta pengunjung.

Peringkat selanjutnya diisi oleh Shopee sebanyak 56 juta pengunjung dan Bukalapak sebanyak 43 juta pengunjung web bulanan.

Namun, jika berdasarkan ranking pada Appstore dan Playstore, Shopee memimpin di peringkat pertama mengalahkan Tokopedia. Peringkat kedua pada Appstore diisi oleh Tokopedia, sedangkan pada Playstore diisi oleh Lazada.

Detailnya, bisa dilihat dalam databoks berikut:

Reporter: Cindy Mutia Annur