Tagar #ShopeeBunuhUMKM dan #SellerAsingBunuhUMKM masuk topik populer (trending topic) di Twitter belakangan ini, karena warganet menyoroti banyaknya penjualan produk impor di e-commerce. Shopee mengatakan, hanya 0,1% penjual lintas negara (crossborder) di platform.
Perwakilan Shopee Indonesia menjelaskan, 98,1% dari empat juta penjual aktif di platform merupakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Selain itu, hanya 0,1% pedagang lintas negara.
Produk dari penjual lokal masih mendominasi di Shopee yakni 97%. Secara rinci, penjualan produk UMKM di dalam ekosistem 71,4 %, lintas negara 3%, dan sisanya pedagang besar lokal.
Head of Public Policy and Government Relations Shopee Indonesia Radityo Triatmojo mengatakan, perusahaan berkomitmen mendukung pertumbuhan dan keberlangsungan bisnis UMKM Indonesia. “Dengan memberikan sorotan khusus melalui inisiatif dan inovasi yang dihadirkan sejak awal Shopee berdiri,” kata dia dalam siaran pers, Kamis (18/2).
E-commerce asal Singapura itu menyediakan rangkaian program edukasi dan pendampingan lewat Kampus Shopee, dengan menggaet kementerian dan lembaga (K/L). Shopee juga memasarkan produk UMKM melalui kanal khusus Kreasi Nusantara.
Lewat Kreasi Nusantara dari Lokal untuk Global, perusahaan memasarkan produk UMKM binaan ke Singapura, Malaysia, dan negara lain di Asia Tenggara. Pada tahun lalu, ada 20 UMKM yang mengikuti program ini.
Hal itu disampaikan setelah Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta penjelasan Shopee terkait fenomena Mr Hu. Pada kesempatan ini, Teten juga menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen mengembangkan UMKM dan mendorong produk lokal.
"Kami berkomitmen melindungi kepentingan nasional yaitu UMKM. Jika diperlukan, kami akan mendorong diterbitkannya kebijakan pemerintah untuk melindungi UMKM dari praktik perdagangan yang tidak adil," kata Teten usai pertemuan di Jakarta, dikutip dari siaran pers.
‘Mr Hu’ ramai dibicarakan di media sosial, karena beberapa konsumen mengunggah gambar produk yang mereka beli di e-commerce. Pada paket tertulis nama pengirim Mr Hu, yang alamatnya di Shangxue Industrial Park, Guangdong, Tiongkok.
Warganet lainnya mengomentari banyaknya pengguna yang membeli produk yang diimpor dari Tiongkok. Hal ini dinilai membunuh bisnis UMKM lokal.
Influencer Tirta Mandira Hudi atau dikenal dokter Tirta pun ikut berkomentar. “Harganya sangat murah. Transaksi eceran lintas-negara. Ini berbahaya untuk kelangsungan UMKM," kata dia melalui akun Twitter @tirta_hudhi, Rabu (17/2).
Alhasil, tagar #SellerAsingBunuhUMKM viral di Twitter. Data Getdaytrends menunjukkan, ada 10 ribu lebih kicauan menggunakan tagar ini.