Pandemi Covid-19 mengubah perilaku masyarakat dalam bertransaksi. Hadirnya platform digital di tengah pandemi seperti marketplace dan Tokopedia dinilai ikut mempercepat adopsi pembayaran digital. Hal ini pada akhirnya ikut meningkatkan inklusi keuangan, baik dari sisi penggunaan maupun kepemilikan akun.
Riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) mencatat, e-wallet terverifikasi dan mobile atau internet banking adalah dua produk keuangan yang paling banyak didaftarkan saat pandemi. Sedangkan, transaksi melalui virtual account dan e-wallet juga banyak dipilih.
Kepala LPEM FEB UI Riatu Mariatul Qibthiyyah mengatakan, pandemi Covid-19 meningkatkan digitalisasi. Pelaku usaha maupun konsumen yang dulunya lebih banyak melakukan aktivitas ekonomi secara offline, mulai beranjak ke online terutama sejak ada kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kondisi ini lantas menyebabkan penggunaan layanan keuangan formal seperti e-wallet meningkat.
"Dengan penggunaan yang ekstensif dari platform online seperti Tokopedia menyebabkan banyak orang mulai memakai mobile banking termasuk produk keuangan non-banking, seperti e-wallet dengan proporsinya cukup besar 21,3% responden,” kata Riatu kepada Katadata.co.id, Senin (18/3).
Di sisi lain, kepemilikan akun tabungan masyarakat pun meningkat. Jadi dari yang sebelumnya tak punya rekening bank, sekarang jadi memiliki rekening pada saat pandemi.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Edwin Nurhadi mengatakan, penggunaan layanan transaksi digital mengalami peningkatan selama pandemi. Sebagai contoh, pembelian lewat kartu kredit, pembelian pulsa, top-up e-wallet dan layanan transfer dengan mobile banking terus meningkat.
Menurutnya, platform digital telah mengakselerasi target inklusi. Seperti diketahui, pemerintah menargetkan peningkatan inklusi keuangan bisa mencapai 90% pada 2024, sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan berdasarkan Rapat Koordinasi Dewan Nasional Keuangan Inklusif 8 Maret 2021.
“Platform e-commerce dan fintech (financial technology) telah membuka akses pembiayaan dan akses produk jasa keuangan lain semakin luas. Dari e-commerce juga sekarang kita juga bisa mengakses layanan pembayaran dan pembelian produk investasi, sehingga sangat positif untuk mendorong inklusi,” kata Edwin kepada Katadata.co.id, Selasa (19/3).
Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni mengatakan pembayaran digital memang menunjukkan tren positif. Terlebih dengan pandemi mendorong masyarakat untuk berbelanja dari rumah secara online. Pembayaran digital seperti mobile/internet banking, virtual account, e-wallet dan pembayaran digital lainnya semakin diminati masyarakat.
"Tokopedia sebagai perusahaan teknologi Indonesia telah menghadirkan beragam inovasi digital, baik dalam lingkup instrumen investasi maupun layanan pembayaran, demi mendukung inklusi keuangan di Indonesia bekerja sama dengan para pihak terkait baik pemerintah dan industri,” kata Astri kepada Katadata.co.id.
Terkait dengan layanan pembayaran, Tokopedia bersama mitra juga telah menyediakan berbagai metode pembayaran, mulai dari transfer antar bank, kartu kredit, uang elektronik bahkan hingga minimarket.
Dari sisi layanan instrumen investasi, Tokopedia menyediakan beragam produk investasi melalui Tokopedia Emas dan Tokopedia Reksa Dana, untuk mendorong masyarakat berinvestasi daring secara aman, mudah dan terjangkau.
Layanan ini menurutnya mendapat sambutan positif pengguna. Selama setahun terakhir, jumlah pengguna yang terdaftar di Tokopedia Emas bertumbuh hampir 20 kali lipat. Transaksi jual dan beli emas lewat Tokopedia pun bertumbuh hampir 30 kali lipat.
Di sisi lain, selama dua tahun ke belakang transaksi Tokopedia Reksa Dana bertumbuh hampir 27 kali lipat dengan jumlah pengguna yang terdaftar di Tokopedia Reksa Dana bertumbuh lebih dari 57 kali lipat.
"Berbagai inisiatif lainnya telah kami hadirkan untuk mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Salah satunya lewat Gerakan Rabu Nabung, upaya dalam mengedukasi dan mendorong masyarakat untuk membiasakan berinvestasi emas atau reksadana lewat Tokopedia," katanya.