Harga saham Sea Group mencapai level tertinggi US$ 282,49 pada akhir pekan lalu (18/6). Kapitalisasi pasar induk Shopee ini pun melampaui SoftBank Group, investor Grab dan Tokopedia.
Pada penutupan perdagangan minggu lalu, kapitalisasi pasar Sea Group US$ 148 miliar. Sedangkan SoftBank US$ 122 miliar.
Harga saham SoftBank jatuh setelah pengumuman pendapatan pada pertengahan bulan lalu (12/5). “Ini karena program pembelian kembali selesai dan tidak ada yang baru diumumkan," demikian isi laporan SMBC Nikko Securities, dikutip Asia Nikkei Review, Senin (21/6).
Sahamnya anjlok lagi lebih dari 3% pada perdagangan Senin (21/6) ke level terendah tahun ini. Penurunan ini menyusul laporan Wall Street Journal tentang Credit Suisse yang menghentikan hubungan pinjaman dengan CEO SoftBank Masayoshi Son dan menutup transaksi.
Sedangkan harga saham induk Shopee naik setelah memperluas pasar di Amerika Latin. Peneliti pasar yang tidak disebutkan namanya mengatakan, e-commerce bernuansa oranye ini hadir di Brasil pada 2019. Kemudian di Meksiko pada Februari.
Kini, perusahaan e-commerce asal Singapura itu dikabarkan merambah Chili dan Kolombia. Anak usaha Sea Group ini disebut-sebut bakal menawarkan layanan marketplace lewat situs web dan aplikasi, seperti di Indonesia.
Reuters melaporkan, Shopee sudah membuat akun media sosial untuk Chili dan Kolombia pada dua pekan lalu (9/6). Jika digabungkan, populasi di Brasil, Meksiko, Chili, dan Kolombia sekitar 400 juta atau masih di bawah Asia Tenggara 650 juta.
Namun sumber Reuters di perusahaan mengatakan, Shopee memandang Amerika Latin sebagai peluang pertumbuhan baru yang besar. “Ini pasar yang sudah dieksplorasi oleh aplikasi belanja Wish,” demikian dikutip dari Reuters, dua pekan lalu (10/6).
Shopee lebih dulu hadir di Asia Tenggara, yakni Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Taiwan, Vietnam, dan Filipina.
Di Indonesia, perusahaan venture building berbasis di Singapura, Momentum Works mencatat bahwa nilai transaksi bruto atau gross merchandise value (GMV) e-commerce tumbuh 91% menjadi US$ 40,1 miliar atau Rp 573 triliun tahun lalu.
Dalam laporan bertajuk 'Momentum Works Blooming Ecommerce in Indonesia' itu, Shopee membukukan GMV US$ 14,2 miliar atau pangsa pasar 37%. Sedangkan Tokopedia US$ 14 miliar dengan pangsa 35%.
"Shopee dan Tokopedia memimpin, dengan kesenjangan yang semakin lebar ke tingkat berikutnya," kata CEO Momentum Works Jianggan Li dalam diskusi terkait laporan 'Momentum Works Blooming Ecommerce in Indonesia', tiga pekan lalu (4/6).
Selain e-commerce, CEO Sea Group Forrest Li sempat mengatakan bahwa perusahaan ingin membawa pengalaman Asia Tenggara ke pasar negara berkembang lain seperti Amerika Latin. Ia juga mencatat bahwa game online Sea Free Fire cukup populer di wilayah ini.