Perusahaan e-commerce Tokopedia meluncurkan fasilitas pembayaran QR Code Indonesian Standard atau QRIS untuk mitra warung dan kios mereka di Mitra Tokopedia. Fasilitas itu dianggap mampu mendongkrak jumlah mitra warung dan kios, seperti yang juga disasar Bukalapak.
Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Astri Wahyuni mengatakan fasilitas itu dihadirkan untuk membantu warung-warung yang tergabung ke dalam Mitra Tokopedia bertransaksi secara digital. Fasilitas ini memungkinkan masyarakat yang ingin belanja di warung tidak perlu lagi menggunakan uang tunai. Pembeli cukup scan QR code QRIS yang ada di warung untuk melakukan pembayaran.
"Melalui inisiatif ini, kami ingin mendukung terwujudnya cashless society dan inklusi ekonomi dan keuangan di Indonesia," kata Astri dalam konferensi pers virtual pada Kamis (16/12).
Selain itu, fasilitas pembayaran QRIS dianggap mampu mendongkrak lebih banyak jumlah mitra warung yang tergabung di layanan Mitra Tokopedia. Perusahaan sendiri menargetkan adanya puluhan ribu warung baru yang bergabung di ekosistem Mitra Tokopedia.
Saat ini, Mitra Tokopedia telah menggaet jutaan warung dan kios di lebih dari 500 kota/kabupaten di Indonesia. Tahun ini, Tokopedia mencatatkan penambahan jangkauan kota dan kabupaten lebih dari dua kali lipat dibanding dua tahun lalu.
Tokopedia mencatat, lebih dari 80% mitra warung Tokopedia meraih lebih banyak pelanggan sejak bergabung. Hampir 80% mitra mencatatkan kenaikan keuntungan lebih dari dua kali lipat.
Selain itu, hampir 100% mitra warung Tokopedia menghemat biaya transportasi lebih dari Rp 50 ribu per minggu, karena menggunakan fitur Grosir.
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Filianingsih Hendarta mengatakan, fasilitas pembayaran dengan QRIS di Tokopedia sejalan dengan upaya BI dalam memperluas opsi pembayaran menggunakan QRIS di masyarakat. BI sendiri memang berencana memperluas jangkauan QRIS ke berbagai sektor seperti pasar tradisional, mall, hingga warung.
"Ini menunjukkan komitmen kuat dari industri untuk mencapai target kami, 15 juta pengguna QRIS pada 2022," katanya.
Sampai 10 Desember 2021, BI mencatat, sudah terdapat lebih dari 13,6 juta merchant tergabung dalam ekosistem QRIS. 96% dari keseluruhan merchant itu masuk kategori Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Apalagi, menurut Filianingsih, transaksi menggunakan uang elektronik akan terus bertumbuh tahun depan. BI memproyeksikan, pembayaran melalui uang elektronik mencapai Rp 337 triliun pada 2022. "Uang elektronik akan jadi aktor akselerasi," katanya.
Selain Tokopedia, Bukalapak gencar menggaet warung. E-commerce bernuansa merah ini meluncurkan layanan Mitra Bukalapak pada 2016. Bukalapak telah menggaet 8,7 juta mitra warung dan kios.
Bukalapak juga mengklaim, mempunyai pangsa pasar terbesar untuk digitalisasi warung. Berdasarkan survei Nielsen terhadap 3.000 warung di 14 kota pada Juni, total pangsa pasar Bukalapak mencapai 42%.