Shopee menjadi platform e-commerce yang paling dipilih untuk siaran langsung (live streaming) di Asia Tenggara. Perusahaan berbasis di Singapura ini mengalahkan TikTok dan Instagram.
Itu berdasarkan survei perusahaan e-logistik Ninja Van terhadap lebih dari 1.186 pedagang di Asia Tenggara pada November 2022. Survei bertujuan memahami fenomena berbelanja menggunakan live streaming.
“Hasilnya, sekitar 27% responden menggunakan Shopee,” demikian dikutip dari Tech In Asia, Senin (16/1). Rinciannya sebagai berikut:
- Shopee 27%
- Facebook 25,5%
- TikTok 22,5%
- Lazada 15%
- Instagram 7%
- YouTube 3%
Satu dari tiga responden merupakan livesellers atau penjual menggunakan fitur siaran langsung. Mereka menghabiskan hingga enam jam setiap minggu untuk melakukan sesi penjualan.
Bagi pedagang di e-commerce, taktik pemasaran itu dapat mempercepat penjualan. Rata-rata penjual menggunakan dua platform untuk berjualan secara live streaming.
Namun survei tersebut tidak memerinci nilai transaksi dari berjualan secara live streaming di masing-masing platform.
Sedangkan sumber The Information melaporkan, transaksi bruto alias GMV TikTok di Asia Tenggara diperkirakan US$ 4,4 miliar atau sekitar Rp 66,7 triliun tahun lalu. Khusus di Cina, nilainya diprediksi US$ 208 miliar atau sekitar Rp 3.155 triliun.
“Ketika saya membeli dari sesi live selling, saya melihat bagaimana mereka (penjual) menggunakan produk dan mendengarkan mereka mendeskripsikan produk,” kata Asisten Manajer Proyek khusus Indonesia Live Shopper Ferisa Mega Putri (26 tahun).
Dengan begitu, dirinya merasa ingin membeli produk. “Ada rasa urgensi yang tidak saya dapatkan dari saluran (penjualan) lain,” katanya.
Survei Ninja Van menunjukkan, ada tiga motivator utama penjual melakukan live streaming yakni:
- Membawa pelanggan baru
- Cara yang baik untuk memiliki hubungan yang lebih dalam dengan pelanggan
- Menghasilkan lebih banyak buzz dan awareness
Tech In Asia melaporkan, juru bicara perusahaan mengatakan bahwa TikTok Shop akan terus menyediakan ‘layanan hyperlocal di setiap pasa’. Ini bertujuan mendorong pertumbuhan di Asia Tenggara tahun ini.