Riset: Penjualan Shopee dan Tokopedia Lampaui Alibaba dan Alfamart

Tokopedia, Shopee, Katadata/Desy Setyowati
Tokopedia dan Shopee
Penulis: Lenny Septiani
19/6/2023, 16.51 WIB

Shopee dan Tokopedia menempati peringkat teratas retailer Asia Tenggara dari sisi penjualan selama 2021, berdasarkan laporan Euromonitor International. Transaksi kedua e-commerce ini melampaui bisnis retail milik Grup Salim, Alibaba, dan Alfamart.

Hal itu tertuang dalam laporan bertajuk Top 100 Retailers in Asia 2022 yang dipublikasikan pada Mei 2022. Namun riset ini hanya mengkaji pasar di Asia Tenggara.

“Kinerja ritel pada 2021 mencerminkan laju pergeseran saluran. Pemain e-commerce mengungguli saluran distribusi lainnya, terutama di pasar dengan penetrasi online yang lebih rendah,” demikian isi laporan tersebut.

Rincian peringkat dan nilai penjualan masing-masing perusahaan dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:

Nilai penjualan 25 retailer selama 2021 (Euromonitor)



Euromonitor belum memerinci data tahun ini. Namun Momentum Works mengeluarkan laporan tentang pasar e-commerce di Asia Tenggara.

Momentum Works mencatat Shopee menguasai sebagian besar pasar perdagangan online di Asia Tenggara. Nilai transaksi bruto atau GMV e-commerce bernuansa oranye ini US$ 47,9 miliar atau sekitar Rp 718 triliun tahun lalu.

Angka tersebut baru menghitung pasar di enam negara di Asia Tenggara, sedangkan Shopee hadir di 10 negara. Sea Ltd melaporkan bahwa GMV Shopee sepanjang tahun lalu US$ 73,5 miliar atau sekira Rp 1.167 triliun.

Momentum Works juga mencatat, Shopee menguasai pasar di enam negara yakni Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Rinciannya dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:

GMV sembilan e-commerce di Asia Tenggara selama 2020 - 2022 (Momentum Works)

Tahun ini, Ascential Edge memperkirakan transaksi e-commerce di Indonesia di bawah retail offline. GMV Shopee hingga Tokopedia diperkirakan US$ 84,2 miliar atau sekitar Rp 1.253 triliun, sedangkan Alfamart sampai Indomaret US$ 113,8 miliar atau setara Rp 1.691 triliun.

Penjualan atau transaksi e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak hingga Lazada diprediksi terus meningkat. Namun pertumbuhan transaksi per tahun diramal menurun.

Transaksi ritel offline seperti Alfamart dan Indomaret juga diramal terus naik. Namun pertumbuhan transaksi per tahun cenderung stagnan.

E-commerce akan tumbuh pesat selama beberapa tahun ke depan, meskipun kecil. Sementara itu, toko ritel bakal terus mendominasi,” demikian isi laporan perusahaan analisis tren bisnis WGSN bertajuk ‘Asia: Markets to Watch 2023’, dua pekan lalu (7/6).

Reporter: Lenny Septiani