TikTok Shop saat ini semakin menjadi andalan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memasarkan produknya. Fitur e-commerce dari aplikasi TikTok itu memberikan kebebasan bagi UMKM untuk membuat program pemasaran secara kreatif.
Berdasarkan riset TikTok bersama dengan DS/innovate, 83,8 persen UMKM di Indonesia mulai menerapkan teknologi untuk mengembangkan bisnis di berbagai aspek, seperti mempromosikan produk, berinteraksi dengan konsumen, dan berjualan.
Bahkan, 91,3 persen UMKM menggunakan platform digital untuk saluran pemasaran, dan lebih dari 80 persen di antaranya mengaku menggunakan TikTok Shop.
Hadinata Batik, Aksa Batik, dan Alisa Batik adalah sejumlah contoh pelaku usaha yang memanfaatkan TikTok Shop. UMKM asal Solo ini menggunakan TikTok Shop untuk mempromosikan batik, terutama ke kaum muda.
Sebagai warisan budaya Indonesia, kain batik tentunya dapat menjadi pilihan busana modern yang mengikuti perkembangan zaman. Ragam fesyen batik saat ini pun berkembang dan semakin digemari oleh kalangan muda.
Ketiga pelaku UMKM tersebut termasuk sebagai pengusaha yang terus menjajaki berbagai cara untuk mempromosikan batik agar tetap eksis dan bisa dinikmati oleh masyarakat luas, salah satunya lewat platform digital.
Apalagi, industri batik sempat terdampak oleh krisis akibat pandemi Covid-19. Kisah mereka pun patut ditengok bagi siapa pun yang memiliki inisatif untuk membuka bisnis batik maupun fesyen secara umum.
TikTok dalam kolaborasinya melalui program “Satu dalam Cita” mendukung UMKM batik asal Solo ini untuk memperkenalkan karyanya. Simak strategi kreatif sejumlah pengusaha batik tersebut dalam mempromosikan batik secara daring, sembari mengembangkan bisnisnya bersama TikTok Shop sebagai berikut:
1. Mengikuti tren yang sedang populer
Hadinata Batik memiliki strategi penyajian konten fesyen batik yang cukup impresif. UMKM itu menghadirkan video sinematik, serta menggunakan ikon dan filter khusus. Dan, yang terpenting, konten video tersebut dibuat mengikuti tren ataupun challenge yang sedang ramai.
Dengan demikian, Hadinata Batik berupaya memberikan konten yang terbaru dengan ide yang segar. Alhasil, UMKM tersebut berhasil mendapatkan perhatian dari komunitas pengguna TikTok. Buktinya, salah satu konten unggahannya pernah berhasil muncul di laman for you page (FYP) dengan lebih dari 200 ribu views di TikTok.
2. Sebarkan konten yang bermanfaat bagi konsumen
Selain Hadinata Batik, ada juga Aksa Batik yang bersandar pada strategi pembuatan konten berupa tips yang bermanfaat bagi konsumen.
Aksa Batik menghadirkan konten mix and match demi menarik minat konsumen, serta memberikan referensi bagi pelanggan untuk mengembangkan style pribadi mereka.
Di samping itu, dalam menyajikan konten ini, mereka juga mempertimnbangkan tren yang sedang berkembang.
Misalnya, cara menciptakan tampilan batik yang modis dan kasual sebagai busana kantor. Contoh konten Aksa Batik lainnya yakni memilih ukuran bantuk sesuai ukuran bentuk tubuh.
Taktik Aksa Batik ini secara umum memanfaatkan konten tips kreatif dan solusi praktis bagi pengguna. Dengan begitu, mereka bisa mengajak partisipasi komunitas secara langsung. Maka, tak heran jika produk Aksa Batik banyak diminati oleh pelanggan.
3. Gelar sesi live shopping secara interaktif
TikTok memiliki sejumlah fitur unggulan salah satunya LIVE Shopping di TikTok Shop, yang memungkinkan para pelaku usaha ataupun brand dapat membangun interaksi dua arah secara langsung dengan calon pelanggan.
Bagi pengrajin atau pengusaha batik, fitur itu dapat membantu untuk menunjukkan keindahan motif baik, maupun menjawab pertanyaan pengguna mengenai produk yang diperkenalkan.
Alisa Batik, Hadinata Batik, dan Aksa Batik memiliki cara unik dalam menggunakan LIVE Shopping. Alisa Batik, umpamanya, lebih condong untuk mengatur dekorasi yang rapi dan elegan sehingga bisa memperlihatkan motif batik unggulannya.
Sementara, baik Hadinata Batik maupun Aksa Batik berfokus pada membangun interaksi dan keseruan dengan pengguna.
Bagi pelaku usaha atau brand yang berminat menggunakan LIVE Shopping sebagai strategi pemasaran, ada beberapa hal yang perlu disimak:
- Brand mesti memastikan lokasinya pada saat melakukan LIVE Shopping memiliki pencahayaan yang cukup baik, latar belakang menarik, dan memastikan produk telah diatur secara rapi.
- Brand juga bisa menyiapkan unsur hiburan demi menjaga antusiasme penonton LIVE Shopping.
- Menawarkan promo eksklusif kepada calon konsumen. Namun, perlu dipastikan bahwa promo tersebut hanya berlaku selama sesi LIVE Shopping berlangsung.
- Membuat konten pengantar berupa teaser untuk mengundang pengguna pada sesi LIVE Shopping yang dijadwalkan.
Kisah ketiga UMKM asal Solo ini mungkin bisa menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lain, terutama dalam memanfaatkan berbagai fitur yang tersedia untuk mengembangkan bisnisnya bersama TikTok Shop.
Selain memasarkan produknya secara daring, sejumlah pengusaha batik itu berkesempatan untuk berjualan secara luring di Pasar Kangen yang merupakan bagian dari acara pagelaran Satu dalam Cita pada 23-25 Juni di Pura Mangkunegaran, Solo. Acara ini turut didukung oleh TikTok.