Shopee meresmikan gudang ekspor di Cengkareng, Kalideres, Jakarta Barat, hari ini (30/8). Fasilitas ini dapat memuat lebih dari 20 juta barang.
“Sudah ada lebih dari 20 juta produk UMKM lokal yang tergabung dalam program ekspor melalui mekanisme lintas-batas dan menembus ke Asia Tenggara, Asia Timur dan Amerika Latin,” kata Director and Country Head Sea Group Indonesia Kiky Hapsari saat Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (30/8).
Gudang tersebut merupakan infrastruktur penunjang dari program ekspor Shopee. “Bisa memproses 10 ribu – 20 ribu per hari, tergantung order,” Kiky menambahkan.
Fasilitas yang ada pada gudang ekspor Shopee tersebut di antaranya:
- Area penerimaan barang untuk diekspor
- Area pengumpulan
- Area pengiriman barang untuk diekspor
Gudang ekspor Shopee itu menampung barang dari 10 kampus UMKM Shopee. Barang ini kemudian dikirim ke Asia Tenggara, Asia Timur dan Amerika Latin.
Shopee menargetkan 500 ribu penjual UMKM yang melakukan ekspor pada 2030.
Untuk dapat mengekspor produk, berikut hal-hal yang perlu dilakukan oleh pelaku UMKM:
- Bergabung dalam kampus UMKM Shopee
- Setelah mendapatkan order dari pembeli di negara lain, pelaku UMKM hanya perlu mengirimkan produk ke Gudang Ekspor Shopee
- Proses dan operasional manajemen produk pengiriman akan dilakukan oleh Shopee ke negara tujuan ekspor
“Kami berharap kehadiran fasilitas baru ini dapat mempermudah lebih banyak UMKM lokal mengibarkan bendera Merah Putih di panggung dunia,” kata Kiky.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang hadir dalam peresmian menyampaikan, e-commerce seperti Shopee memungkinkan penjual terhubung langsung dengan pembeli, termasuk dari negara lain.
“Ini yang harus ditata agar e-commerce terus berkembang, bisa mendukung UMKM agar bisa ekspor. Kalau gudang bertambah besar, untung dan pegawai bertambah. Berarti sama berhasil,” kata dia.