Pedagang di Shopee mengaku bisa mendapatkan omzet miliaran rupiah per bulan karena mengekspor produk. E-commerce bernuansa oranye ini memang memfasilitasi ekspor sejak 2019.
“Omset ratusan juta rupiah per bulan,” kata Pemilik toko Gudang Barang Bandung Agus Ardian kepada Katadata.co.id di Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (30/8).
Ia berjualan di Shopee sejak 2018. Kemudian ia mengekspor produk sejak 2020.
Produk tas kanvas buatannya diekspor ke Singapura, Malaysia, Thailand hingga Meksiko.
Pemilik toko Putri Dania Rifqi juga mengatakan, penjualan di pasar domestik dan ekspor lewat Shopee mencapai 400 order per hari. Porsi ekspor 10% dari total pesanan.
Ia mulai mengekspor ekspor produk sejak akhir 2020. “Dalam sebulan bisa mengirim sekitar 30 ribu - 60 ribu mukena,” ujarnya.
Harga mukena kisaran Rp 62 ribu sampai Rp 80 ribu. Jika ia menjual 30 ribu mukena dengan harga Rp 62 ribu, maka omzetnya sekitar Rp 1,86 miliar.
Sementara pemilik toko Kevas Co, Kevin sudah mengekspor produk di Shopee sejak 2019. Ia bisa mengirim sekitar 700 hingga 800 pakaian laki-laki per bulan.
Secara keseluruhan, order bisa mencapai 7.000 – 8.000 di dalam negeri dan luar negeri. Tujuan ekspor paling banyak yakni Malaysia dan Singapura.
Shopee mengekspor produk UMKM dari Indonesia ke Asia Tenggara, Asia Timur dan Amerika Latin. E-commerce bernuansa oranye ini menargetkan 500 ribu penjual UMKM yang melakukan ekspor pada 2030.
Untuk mendukung hal itu, Shopee pun membangun gudang ekspor berkapasitas 20 juta barang di Kalideres, Jakarta Barat. “Bisa memproses 10 ribu – 20 ribu per hari, tergantung order,” kata Director and Country Head Sea Group Indonesia Kiky Hapsari saat Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (30/8).
Fasilitas yang ada pada gudang ekspor Shopee tersebut di antaranya:
- Area penerimaan barang untuk diekspor
- Area pengumpulan
- Area pengiriman barang untuk diekspor
Gudang ekspor Shopee itu menampung barang dari 10 kampus UMKM Shopee. Barang ini kemudian dikirim ke Asia Tenggara, Asia Timur dan Amerika Latin.
Shopee menargetkan 500 ribu penjual UMKM yang melakukan ekspor pada 2030.
Untuk dapat mengekspor produk, berikut hal-hal yang perlu dilakukan oleh pelaku UMKM:
- Bergabung dalam kampus UMKM Shopee. Caranya sebagai berikut:
- Datang langsung ke lokasi Kampus UMKM Shopee untuk mendaftarkan diri mengikuti pelatihan.
- Mengisi formulir pendaftaran
- Anda akan dihubungi oleh Tim Shopee paling lambat dua hari sebelum mengikuti pelatihan, untuk konfirmasi kehadiran dan modul yang dipilih
- Setelah mendapatkan order dari pembeli di negara lain, pelaku UMKM hanya perlu mengirimkan produk ke Gudang Ekspor Shopee
- Proses dan operasional manajemen produk pengiriman akan dilakukan oleh Shopee ke negara tujuan ekspor
Rincian lokasi Kampus UMKM Shopee sebagai berikut:
- Solo: Jl. Hasanudin No. 98, Punggawan, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah
- Bandung: Jl. BKR No. 27, Pasirluyu, Kec. Regol, Kota Bandung, Jawa Barat
- Semarang: Jl. Setiabudi No.192, Srondol Wetan, Kec. Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah
- Jakarta: Pakuwon Tower Lt. 47, JI. Casablanca Raya Kav. 88, Menteng Dalam, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta
- Yogyakarta: Jl. HOS Cokroaminoto No. 162, Kemantren Tegalrejo, Kota Yogyakarta, DIY
- Medan: Jl. Bambu No. 80, Durian, Kec. Medan Timur, Kota Medan, Sumatera Utara
- Malang: Jl. Raya Ki Ageng Gribig, Madyopuro, Kec. Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur
- Makassar: Jalan A. P. Pettarani No. 49, Kota Makassar, Sulawesi Selatan
- Samarinda: Jl. Sentosa No. 27, Sungai Pinang Dalam, Kec. Sungai Pinang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur
- Bali: Jl. Bypass Ngurah Rai Sanur No. 141, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, 80228