TikTok Shop resmi ditutup dua pekan lalu (4/10) pukul 17.00 WIB. Apakah hal ini membuat jumlah pengguna dan penjual di Shopee bertambah?
Berdasarkan pantauan Katadata.co.id (5/10), beberapa penjual masih berjualan secara langsung atau live streaming di TikTok, tapi mereka mengarahkan proses transaksi lewat WhatsApp dan Shopee.
Shopee tidak berkomentar terkait peningkatan jumlah pengguna, penjual maupun kreator konten setelah TikTok Shop tutup. “Banyak faktor yang memengaruhi e-commerce,” kata Head of Marketing Growth Shopee Indonesia Monica Vionna usai Konferensi Pers Transformasi Wujudkan Mimpi bersama Shopee 11.11 Big Sale di Jakarta, Selasa (17/10).
Salah satu faktor yang dimaksud yakni diskon. Promosi atau bakar uang dinilai bisa meningkatkan transaksi.
“Kami melatih banyak UMKM,” ujar Monica. “Peningkatan jumlah pengguna atau lainnya, itu ada faktor kampanye dan lainnya.”
Beberapa penjual di TikTok Shop terpantau mengalihkan penjualan produk ke platform lain.
Penjual pakaian pria @Logamstoree di TikTok misalnya, tetap mengadakan live streaming pada Kamis siang (5/10). Namun ia mengarahkan pembeli mengeklik tautan atau link di bio profil tokonya di TikTok.
Tautan tersebut mengarahkan pembeli ke WhatsApp. Konsumen bisa melanjutkan transaksi di aplikasi percakapan ini.
Penjual pakaian lainnya Planet Fashion juga menyematkan tautan toko online di Shopee. Saat menggelar live streaming, calon pembeli bertanya apakah dirinya memiliki toko di Shopee.
Penjual pakaian Muhamad Abdurafi juga berencana untuk berfokus berjualan di Shopee setelah TikTok Shop tutup. Selama ini ia memperoleh pendapatan dari:
- Berjualan di TikTok Shop, sekitar Rp 100 juta hingga 200 juta per bulan
- Menjadi TikTok affiliate, bisa mencapai Rp 300 juta per bulan
- Berjualan di Shopee, sekitar Rp 100 juta per bulan
Ia memperkirakan kehilangan potensi pendapatan 80% setelah TikTok Shop ditutup. “Sebab, affiliator membutuhkan ‘keranjang kuning’ TikTok Shop,” kata Rafi kepada Katadata.co.id, Kamis (5/10).
Rafi berencana untuk berjualan melalui Shopee walaupun pertumbuhan penjualannya jauh di bawah TikTok Shop.
Ia menyebutkan, omzet Rp 100 juta di Shopee diperoleh setelah setahun beroperasi. Sedangkan omzet Rp 300 juta bisa diraih di TikTo Shop dalam tiga bulan.
Ia menduga, pertumbuhan penjualan di TikTok Shop lebih pesat ketimbang Shopee karena:
- Algoritma di TikTok Shop lebih bagus dan lebih tepat sasaran ke calon pembeli
- Fitur live shopping TikTok Shop dinilai lebih baik