Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan bahwa TikTok Shop berencana kembali hadir di Indonesia. Caranya, menggaet e-commerce yang sudah ada seperti Tokopedia, Blibli, dan Bukalapak.
"Beberapa perusahaan e-commerce di Indonesia telah berbicara dengan TikTok," kata Teten dalam wawancara, dikutip dari Reuters, Senin (13/11). Ia mengetahui hal ini dari para eksekutif perusahaan yang telah melakukan pertemuan dengan TikTok.
Teten menyampaikan, TikTok telah berdiskusi dengan lima perusahaan e-commerce termasuk Tokopedia, Bukalapak.com, dan Blibli. Namun ketiga e-commerce itu tidak mengonfirmasi kabar diskusi dengan TikTok Shop.
Katadata.co.id telah menghubungi TikTok Indonesia terkait hal itu. Namun belum ada tanggapan.
Sebelumnya Teten mengatakan dirinya berencana bertemu dengan CEO TikTok Shou Zi Chew minggu lalu. “Sebab saya sibuk kemarin," ujar dia usai konferensi pers Rakornas Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2023 di Jakarta, pekan lalu (7/11).
Katadata.co.id mengonfirmasi mengenai pertemuan itu kepada Teten kemarin (14/11). Namun Teten belum memberikan tanggapan.
Sementara itu, TikTok Shop resmi tutup di Indonesia bulan lalu (4/10) Pukul 17.00 WIB. Ini dilakukan sepekan setelah terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik atau PMSE.
Teten sejak awal optimistis TikTok Shop tetap akan hadir di Indonesia. “Pendapatannya besar Rp 8,4 triliun per bulan. Datanya bisa dilihat di Google. Cukup besar,” katanya acara Pitching Day Startup di kantor Kementerian Koperasi dan UKM, akhir bulan lalu (25/10).
Jika TikTok ingin membuka kembali layanan e-commerce di Indonesia, Teten menyampaikan bahwa perusahaan asal Cina itu harus mengikuti peraturan di Indonesia, di antaranya:
- Membuat Kantor Perwakilan Perusahaan Perdagangan Asing (KP3A) Bidang PMSE atau Perdagangan Melalui Sistem Elektronik
- Aplikasi e-commerce terpisah dari platform media sosial
- Tidak memfasilitasi penjualan produk impor di atas US$ 100 atau sekitar Rp 1,6 juta
- Menaati semua standar yang berlaku di dalam negeri, seperti Sertifikasi Halal, pemilikan Standar Nasional Indonesia alias SNI hingga Nomor Izin Edar
Venture builder yang berbasis di Singapura Momentum Works juga memperkirakan TikTok Shop kembali hadir di Indonesia.
“Kami optimistis TikTok Shop tidak akan keluar dari pasar Indonesia,” kata Momentum Works dalam laporannya, Rabu (8/11). Alasannya, pasar Indonesia besar.
Analisis Maybank Sekuritas Etta Rusdiana Putra dalam laporan tertanggal 17 Oktober menyampaikan, ada tiga cara agar TikTok bisa menyediakan layanan e-commerce di Indonesia, yakni:
- Berkolaborasi dengan pelaku usaha e-commerce yang sudah ada melalui Antarmuka Pemrograman Aplikasi alias Application Programming Interface (API)
- Membuat aplikasi e-commerce baru
- Mengakuisisi pelaku usaha yang sudah ada
“Cara tercepat agar TikTok Shop dapat kembali beroperasi yakni melalui kemitraan dengan pemain yang sudah ada,” ujar Etta. “Pertanyaan selanjutnya, siapa kandidat yang paling menonjol menjadi mitra TikTok?”
Maybank Sekuritas menilai ada tiga persyaratan penting untuk menjadi mitra e-commerce TikTok di Indonesia yakni:
- Memiliki ekosistem yang terintegrasi, khususnya logistik dan pembayaran digital
- Memiliki basis pengguna yang besar di Indonesia
- Pemahaman mendalam terhadap pasar lokal yakni perusahaan yang berbasis di Indonesia, fokus domestik akan menjadi nilai tambah karena cenderung berhubungan baik dengan regulator
Jika merujuk pada ketiga persyaratan tersebut, Maybank Sekuritas menilai bahwa GoTo Gojek Tokopedia merupakan mitra yang cocok bagi TikTok di Indonesia.
Katadata.co.id pernah mengonfirmasi hal itu kepada GoTo Gojek Tokopedia dan TikTok Indonesia. Namun belum ada tanggapan.
Namun kini GoTo Gojek Tokopedia menggandeng induk usaha Instagram yakni Meta. "Ada pilot dengan Meta, Instagram, untuk melakukan live streaming. Jadi bisa melakukan siaran langsung di aplikasi Tokopedia dan di Instagram live," ujar Direktur Utama GoTo Gojek Tokopedia Patrick Sugito Walujo dalam pertemuan dengan petinggi media pekan lalu (6/11).
"Kami mulai pilot kerja sama beberapa minggu lalu,” Patrick menambahkan.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim pun mengatakan, TikTok belum mengajukan izin sebagai e-commerce.
Sejauh ini baru Instagram, WhatsApp, dan Facebook yang mengajukan izin. Namun anak usaha Meta ini pun belum melengkapi dokumen yang dikembalikan untuk direvisi.