TikTok Shop disebut-sebut meraup transaksi hampir tiga juta per hari sebelum tutup di Indonesia, menurut venture builder asal Singapura Momentum Works. Perusahaan asal Cina ini pun dikabarkan bersiap kembali ke Indonesia.

Social commerce asal Cina itu resmi tutup di Indonesia bulan lalu (4/10) Pukul 17.00 WIB. Ini karena Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 31 Tahun 2023 yang terbit pada 27 September melarang media sosial dan e-commerce di satu aplikasi.

TikTok Shop dikabarkan sudah bertemu dengan lima e-commerce termasuk Tokopedia, Blibli, dan Bukalapak terkait rencana kembali hadir di Indonesia.

Momentum Works menilai, TikTok Shop akan kembali ke pasar Indonesia. Walaupun transaksi di negara ini hanya menyumbang sepertiga dari total GMV TikTok Shop di Asia Tenggara.

“Pasar Indonesia besar,” kata Momentum Works dalam laporannya. “TikTok Shop mencatatkan hampir tiga order per hari sebelum tutup di Indonesia.”

Google, Temasek dan Bain and Company dalam laporan bertajuk ‘e-Conomy SEA 2023’ memprediksi transaksi e-commerce di Indonesia tumbuh 7% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi US$ 62 miliar atau sekitar Rp 989 triliun tahun ini. Pertumbuhan ini lebih kecil dibandingkan tahun lalu 20%.

Halaman: