PT Global Digital Niaga (“Blibli”, IDX: BELI) berhasil menekan kerugian bisnis perusahaan. Dalam ikhtisar laporan keuangan konsolidasian tahun 2023, rugi bersih perusahaan dengan kode saham BELI ini tercatat turun dari Rp5,0 triliun pada 2022 menjadi Rp3,58 triliun pada 2023 atau menyusut sekitar 28 persen.

Pencapaian tersebut utamanya hasil dari strategi Blibli untuk mengoptimalkan bauran total processing value (TPV) atau jumlah nilai produk dan jasa yang dibayarkan, terutama pada segmen ritel 1P. Ritel 1P adalah segmen platform perdagangan B2C untuk berbagai produk dan layanan dari pihak pertama (1P).

Secara total, TPV dari segmen ritel 1P, ritel 3P, institusi, dan toko fisik mengalami kenaikan dari Rp 61,4 triliun pada 2022 menjadi Rp72,1 triliun pada 2023. Rincian TPV tahun 2023 adalah ritel 1P menyumbang sebesar Rp 7,4 triliun, ritel 3P menyumbang Rp49,9 triliun, segmen institusi menyumbang Rp10,1 triliun, dan toko fisik menyumbang Rp4,7 triliun.

Strategi optimalisasi bauran TPV juga diimbangi oleh kuatnya kinerja usaha online travel agent OTA Perseroan dan semakin besar kontribusi dari kategori produk digital & lainnya. Selain itu, Blibli juga berhasil meningkatkan kinerja penjualan produk-produk consumer electronics kepada klien-klien korporasinya.

CEO & Co-Founder Blibli Kusumo Martanto menuturkan, berkaca pada tahun 2023, agenda strategis perusahaan bersifat komprehensif, menyasar perluasan ragam produk, peningkatan layanan bernilai tambah, kemajuan teknologi, dan penguatan sinergi ekosistem.

“Inti dari strategi profitabilitas kami adalah optimalisasi bauran produk kami, memprioritaskan produk dengan margin lebih tinggi dan menyelaraskan seller rate penjual pihak-ketiga yang selaras dengan peta jalan profitabilitas kami,” ujar Kusumo dalam keterangan tertulis, Kamis (4/4).

Kusumo menambahkan, komitmen terhadap efisiensi operasional juga terus dilakukan melalui optimalisasi belanja iklan berbasis data dan dorongan otomatisasi di seluruh proses bisnis. Misalnya, Perseroan semakin menyempurnakan program Blibli Tiket Rewards, termasuk memperluas jangkauan penghasilan ke lokasi ritel luring seperti hello dan Blibli Store.

Hasilnya, efisiensi operasional menghasilkan struktur biaya yang lebih baik. Hal ini tercermin dari penurunan persentase beban operasional konsolidasi terhadap TPV dari 10,2 persen pada 2022 menjadi 8,3 persen pada 2023.

Halaman: