OJK Kejar Target 70% Penyaluran Dana Pinjol untuk Produktif dan UMKM

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran dana pinjol ke sektor produktif dan UMKM per Mei 2024 sebesar 31,52%.
Penulis: Lenny Septiani
Editor: Yuliawati
9/7/2024, 05.35 WIB

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan penyaluran pendanaan industri fintech P2P lending atau pinjaman online alias pinjol ke sektor produktif mencapai 70% pada 2028. Apa saja upaya yang akan dilakukan?

Target ini tercantum dalam Roadmap Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) 2023-2028.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman menyampaikan, penyaluran dana melalui pinjol ke sektor produktif dan UMKM per Mei 2024 sebesar 31,52%.

“Artinya masih sesuai dengan target di fase pertama, (target) tahun 2023-2024 ini yaitu sekitar 30-40%,” kata Agusman dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan & Kebijakan OJK Hasil RDK Bulanan Juni 2024 secara virtual, Senin (8/7).

Ia menjelaskan target penyaluran dana ke sektor produktif dan UMKM pada 2028 tersebut rinciannya yakni dengan batas atas 70% dan batas bawah 50%.

Agusman pun menyampaikan terdapat tiga upaya yang akan dilakukan OJK untuk mendorong penyaluran lebih banyak ke sektor ini.

Pertama, mendukung adanya relaksasi batas maksimum pembiayaan produktif melalui regulasi yang ada di Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (RPOJK) mengenai P2P lending. Ia mengatakan OJK juga sedang meminta masukan dari publik.

“Kami merencanakan akan menyesuaikan pembiayaan produktif itu, dari (yang) sekarang Rp 2 miliar, akan ditingkatkan menjadi Rp 10 miliar,” katanya.

Kedua, mengoptimalisasi program sinergi untuk mendorong pembiayaan ke luar Jawa. Sebab, penyaluran dana industri P2P lending saat ini masih terfokus di Pulau Jawa.

“Sehingga ruang yang sangat besar untuk pembiayaan di luar Jawa, akan kami dorong untuk memperbesar scope pembiayaan produktif,” ujar Agusman.

Ketiga, memperluas jalur distribusi penyaluran pembiayaan kepada sektor produktif dan UMKM. “Banyak jalur distribusi yang belum kita eksplore dan ini akan kita berdayakan dan optimalkan,” ujar dia.

Reporter: Lenny Septiani