Keuntungan Pedagang Batik di TikTok Shop Tokopedia Melonjak Hampir 2 Kali Lipat

Tokopedia dan Shop Tokopedia
Bincang TikTok Shop Tokopedia dengan Batik Pandansari
Penulis: Ade Rosman
9/8/2024, 06.40 WIB

Keuntungan pedagang batik dari sisi transaksi melonjak hampir dua kali lipat selama periode kampanye di TikTok Shop Tokopedia. Kampanye yang dimaksud yakni #MelokalDenganBatik.

Selama periode kampanye, TikTok Shop Tokopedia menggelar pelatihan bisnis online yang diikuti oleh hampir 500 UMKM batik. Setengah dari peserta memutuskan membuka toko di Shop Tokopedia.

Selama peluncuran kampanye yakni 25 Januari - 7 Februari, ada ribuan penjual batik yang mulai bergabung dengan Tokopedia. “Di Jawa Tengah jumlahnya hampir 1.000,” kata Communications Senior Lead Tokopedia and Shop Tokopedia Antonia Adega di Solo, Kamis (8/8).

Tokopedia dan TikTok Shop Tokopedia juga menghadirkan Halaman Khusus #MelokalDenganBatik yang menghadirkan pemasaran, promosi, dan eksposur eksklusif produk batik. Hampir 400 penjual batik berpartisipasi dalam kampanye ini.

Tokopedia dan ShopTokopedia juga berkolaborasi dengan hampir 200 kreator konten untuk meningkatkan minat terhadap batik. Lebih dari 14 ribu video telah dibuat oleh kreator konten di TikTok dengan hashtag #MelokalDenganBatik dan ditonton lebih dari 22 juta kali.

Penjual batik yang berpartisipasi dalam kampanye tersebut mengalami peningkatan transaksi rata-rata lebih dari 90% selama kampanye berlangsung.

Batik Pandansari di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah misalnya, mencatatkan kenaikan omzet 30 kali lipat. UMKM ini didirikan oleh Pandansari, lulusan Desain Tekstil dari Universitas Sebelas Maret. Pandansari berhenti bekerja dan berfokus membangun bisnis dengan modal awal Rp 10 juta.

Pandansari yang berasal dari keluarga perajin batik, belajar membatik sejak SD. Saat masih sekolah, Pandansari sering berjualan batik untuk menambah uang saku.

Usaha batik yang berdiri pada 2017 itu awalnya hanya membuat batik tulis. Untuk memperluas pasar dan meningkatkan penjualan, UMKM batik ini menyediakan jenis batik lain, seperti cap dan cetak.

Batik Pandansari bekerja sama dengan UMKM batik di Jawa Tengah termasuk Solo untuk memperoleh bahan baku. “Selain itu, menggandeng perajin batik dan konveksi setempat untuk mengolah kain menjadi produk batik siap pakai,” ujar salah satu Pemilik Batik Pandansari Nikhlas Gustaf Mustofa.

Kini Batik Pandansari menyediakan berbagai macam produk batik jadi, seperti blouse, dres wanita, serta kemeja pria.

Pandansari juga mendirikan paguyuban batik tulis, yang kini beranggotakan sekitar 10 orang.

Untuk beradaptasi di era teknologi, Batik Pandansari memanfaatkan platform digital Shop Tokopedia sejak 2021 dan Tokopedia sejak 2023. Omzet bulanan pun hingga 30 kali lipat dan mencapai ratusan juta rupiah dibandingkan saat awal bergabung.

“Berkat ikut kampanye ini, penjualan Batik Pandansari meningkat hingga 70%,” kata Nikhlas.



Reporter: Ade Rosman