J&T Cargo mencatat pengiriman lebih dari 48 juta paket sepanjang 2024. Perusahaan logistik asal Indonesia ini juga mengumumkan rencana ekspansi ke benua Amerika serta beberapa wilayah lain, termasuk Meksiko, Vietnam, Timur Tengah, dan Eropa.

“Di tahun 2025, J&T Cargo akan terus mengembangkan teknologi dan layanan guna menghadirkan pengalaman logistik yang lebih efisien,”  kata Training & Talent Development Manager J&T Cargo, Muhammad Said Abdullah, dalam Media Iftar, di Jakarta Selatan, Kamis (20/3). 

Ia juga menjelaskan, J&T Cargo tengah merencanakan ekspansi secara global, setelah sebelumnya hadir di empat negara, yakni Indonesia, Malaysia, Cina dan Filipina.

“Kemudian akan menyusul ke Meksiko, Vietnam, Timur Tengah, Eropa, dan Amerika,” ujarnya. 

Dia menjelaskan, ke depannya J&T Cargo ke depannya akan fokus dalam inovasi teknologi yang mendukung pertumbuhan perusahaan yakni:

  • Penyegaran tampilan visual
  • Peningkatan teknologi: dengan penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk optimasi rute pengiriman, digitalisasi sistem pelacakan real-time, optimalisasi rantai pasok untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan
  • Ekspansi global: dengan perluasan market ke wilayah ASEAN, Eropa, Amerika, dan Timur Tengah

Said mengatakan, sejak beroperasi pada Agustus 2021, J&T Cargo telah menjangkau 98% wilayah di Indonesia. Layanan mereka mencakup berbagai segmen pasar seperti B2B, B2C, dan C2C, serta pengiriman paket kecil hingga besar, FTL (Full Truckload), LTL (Less Than Truckload), dan solusi supply chain management (SCM). 

Anak perusahaan J&T Group ini juga mencatat lebih dari 100 pusat gudang distribusi (gateway), 8.000 unit kendaraan, dan lebih dari 3.500 outlet yang beroperasi. 

Sepanjang tahun 2024, terdapat 763 mitra baru yang bergabung. Dari total 3.500 outlet tadi, sebanyak 68% telah mencapai profit. “Dengan tingkat stabilitas profit sebesar 30%, marginnya,” kata Said. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Kamila Meilina