Perusahaan teknologi finansial alias fintech asal Singapura Atome memperluas pasar ke Indonesia dengan nama Atome Indonesia. Dalam penetrasi ini, fintech pembiayaan (lending) asal Indonesia PT Kredit Pintar Indonesia (Kredit Pintar) akan menjadi bagian dari Atome Indonesia.
Atome berkantor pusat di Singapura dengan kantor tambahan di Tiongkok, India, Filipina, dan Vietnam. Di Indonesia, Atome menunjuk Managing Director of Consumer Banking PT Bank DBS Indonesia (DBSI) Wawan Salum sebagai CEO Atome Indonesia. Dia dinilai kaya pengalaman di sektor perbankan. Apalagi sebelumnya berkarier di Citibank dan ABN Amro Bank.
“Kami memiliki rencana untuk memperkenalkan beberapa produk regional yang paling populer, seperti APaylater, yang diluncurkan di Singapura baru-baru ini, kepada konsumen Indonesia,” kata Wawan dalam siaran persnya pada Kamis (6/2).
Atome menyasar masyarakat Indonesia yang belum terlayani lembaga keuangan dengan berbagai inovasi teknologi. “Bisnis inovatif kami yang didukung oleh artificial intelligence (AI) dan visi komputer akan membantu menjangkau segmen populasi yang kebutuhannya belum dipenuhi dengan baik oleh layanan keuangan tradisional,” ujar Wawan.
(Baca: Perbankan dan Fintech Pembayaran, Bukan Lawan tapi Kawan)
Dia akan berfokus pada pertumbuhan konsumen dan memperluas cakupan mitra Atome dengan bank, e-commerce, atau fintech lainnya. Demikian juga dalam hal ekspansi pasar dan pengembangan produk. Ketika kelas menengah tumbuh di Indonesia, ujar Wawan, akan ada peluang besar untuk memindahkan produk dan layanan mereka ke segmen yang lebih premium.
Upaya ini dinilai akan semakin signifikan ketika Kredit Pintar menjadi bagian dari Atome Indonesia. Kredit Pintar digaet karena dianggap menjadi perintis pemanfaatan teknologi AI dalam memberikan layanan keuangan di Indonesia.
(Baca: Setelah UKM dan Pendidikan, Fintech Kredit Pintar Incar Pasar Syariah)
Kredit Pintar telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 6 triliun sepanjang 2019. Angka itu melebihi target perusahaan, yakni tumbuh 100 % dari penyaluran tahun sebelumnya sebesar Rp 2,2 triliun.
Sejak didirikan pada April 2018, Kredit Pintar telah menyalurkan total pinjaman sebesar Rp 8,5 triliun. Pinjaman ini disalurkan kepada 1,9 juta borrower di seluruh Indonesia, di mana 60 % di antaranya berasal dari Pulau Jawa.