Fokus pada Tiga Layanan, OVO Kurangi ‘Bakar Uang’ Tahun Depan

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi booth OVO.
Penulis: Desy Setyowati
3/12/2019, 18.08 WIB

OVO bakal berfokus pada tiga layanan dan mengurangi strategi 'bakar uang' pada tahun depan. Pernyataan ini muncul di tengah isu  Grup Lippo yang menjual dua pertiga saham di perusahaan teknologi finansial (fintech) pembayaran tersebut.

Hal itu disampaikan oleh CEO OVO Jason Thompson saat wawancara khusus dengan jurnalis Kr-Asia, Khamila Mulia di sela-sela acara Wild Digital Conference 2019. Fokus pertama, mempercepat pertumbuhan layanan pinjaman di ekosistemnya.

“Sebagian besar akan berfokus pada pedagang dan beberapa menyasar pinjaman (bersifat) konsumtif,” kata Jason dikutip dari Kr-Asia, Selasa (3/12). 

Kedua, mengeksekusi layanan investasi digital (e-investasi) bersama Bareksa. “Saya pikir, kami bisa belajar dari kisah sukses Tiongkok dengan pemain investasi digital seperti Yu'e Bao dan melihat bagaimana kami bisa mengeksekusi (hal itu) di Indonesia,” katanya.

(Baca: Lippo Dikabarkan Jual Ovo kepada Emtek, Akan Dimerger dengan DANA?)

Terakhir, berfokus pada asuransi melalui kemitraan dengan Prudential. “Kami masih mengembangkan produk asuransi dan berharap merilisnya tahun depan. Jadi kami beralih dari pembayaran ke layanan keuangan pada tahun ini dan 2020,” kata dia.

Dalam mengembangkan layanan keuangan ini, OVO menerapkan ekosistem terbuka. Untuk pinjaman misalnya, OVO mengandalkan layanan PT Indonusa Bara Sejahtera atau Taralite. Perusahaan fintech pembiayaan (lending) itu diakuisisi OVO pada awal tahun ini.

Pinjaman konsumtif tersedia melalui OVO paylater. Lalu ada OVO Talangan Siaga yang merupakan pinjaman jangka pendek khusus untuk mitra pengemudi GrabCar. Pinjaman ini untuk biaya operasional sehari-hari dan kebutuhan pribadi mitra pengemudi.

(Baca: Tak Kuat ‘Bakar Uang’, Bos Lippo Akui Jual Dua Pertiga Saham OVO)

Halaman: