Perkuat Layanan Transportasi, LinkAja Hadir di Gojek, Grab dan Bonceng

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi LinkAja di acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta Convention Center,  Jakarta (23/9). Setelah hadir di Gojek dan Bonceng, LinkAja tersedia di aplikasi Grab.
Penulis: Desy Setyowati
6/11/2019, 11.02 WIB

Perusahaan teknologi finansial (fintech) pembayaran, LinkAja berfokus meningkatkan penggunaan (usecase) dompet digitalnya dengan merambah banyak layanan transportasi. Setelah Gojek dan Bonceng, LinkAja hadir di aplikasi Grab.

Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, LinkAja bisa digunakan untuk layanan GrabBike, GrabCar, dan GrabExpress. Pengguna hanya perlu menambah metode pembayaran LinkAja di aplikasi Grab.

Pesaing Gojek dan Grab yakni Bonceng pun menggaet LinkAja untuk memberikan alternatif pembayaran kepada penggunanya. Namun, Pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Bonceng Faiz Nouval mengatakan, dompet digital itu belum resmi hadir di aplikasinya.

Penyebabnya, LinkAja belum menyerahkan Master Information Dashboard (MID) ke Bonceng. “Kami berharap segera (hadir secara resmi),” katanya kepada Katadata.co.id, Senin (4/11) lalu.

(Baca: Saingi Gojek dan Grab, Bonceng Gandeng LinkAja & Rekrut 67 Ribu Mitra)

Akhir bulan lalu, LinkAja juga resmi tersedia di aplikasi Gojek. Pengguna pun bisa menggunakan layanan perusahaan fintech berpelat merah itu untuk membayar GoRide hingga GoTix.

Vice President Corporate Communications Gojek Kristy Nelwan menegaskan, LinkAja resmi menjadi salah satu metode pembayaran non-tunai di ekosistem superapp Gojek. “Hal ini memberikan semakin banyak pilihan yang memudahkan konsumen,” kata dia, beberapa waktu lalu (30/10).

Pengguna Gojek bisa memilih pembayaran dengan GoPay, LinkAja, Paylater ataupun tunai. Sebagai unit usaha Gojek, Head of Corporate Communications GoPay Winny Triswandhani mengatakan, perusahaannya menyambut baik kolaborasi ini. “Kami mengharapkan dapat bersama-sama LinkAja untuk mengedukasi lebih banyak lagi masyarakat Indonesia mengenai manfaat transaksi non-tunai,” kata dia.

(Baca: Resmi Ada di Gojek, Bayar GoTix hingga GoRide Bisa Pakai LinkAja)

Chief Technology Officer (CTO) LinkAja Arman Hazairin sempat mengatakan, perusahaannya menargetkan layanan pembayaran untuk transportasi massal selesai diuji coba seluruhnya pada kuartal keempat tahun ini. Dengan begitu, ia berharap lebih banyak konsumen bisa memakai LinkAja saat menggunakan transportasi umum pada akhir 2019.

Selain itu, ia tengah mengembangkan aplikasi mini yang memungkinkan apps lain terintegrasi dengan LinkAja. Konsep seperti ini mirip dengan Gojek dan Grab yang tengah mengembangkan SuperApp. Hanya, LinkAja fokus pada layanan pembayaran.

Saat ini, pengguna LinkAja mencapai 32 juta. Perusahaan dengan nama PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) ini pun menargetkan 100 juta pengguna pada 2020.

Layanan pembayaran LinkAja pun sudah bisa digunakan untuk transportasi seperti Blue Bird, KAI, Trans Semarang, Damri, Railink, Garuda Indonesia, Citilink, MRT, LRT di Palembang. Kini LinkAja menggandeng perusahaan penyedia layanan berbagi tumpangan (ride hailing) seperti Gojek, Grab dan Bonceng.

(Baca: Menakar Peluang Konsolidasi di Antara GoPay, DANA, OVO, dan LinkAja)