Perusahaan financial technology (fintech) pinjam-meminjam PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) baru saja memeroleh tambahan modal sebesar US$ 2,5 juta atau sekitar Rp 35 miliar. Akseleran menargetkan putaran pendanaan ini bisa mencapai US$ 7,5 juta atau sekitar Rp 105 miliar.
"Kami targetkan pendanaan ini ditutup pada akhir Maret atau April 2019," kata Co-Founder & CEO Akseleran Ivan Nikolas Tambunan di Jakarta, Kamis (7/2).
Dana segar itu didapat dari investor yang bergerak di bidang perbankan, modal ventura, perusahaan pembiayaan (leasing) dari dalam dan luar negeri. Investor asing itu berasal dari Singapura, Amerika Serikat (AS), dan Swiss. Ia memperkirakan, investor dari Jepang dan Tiongkok akan turut serta dalam pendanaan seri A ini. "Mayoritas dari lokal dan pendiri masih memiliki kontrol," ujarnya.
(Baca: Pengguna Tumbuh 10 Kali Lipat, Traveloka Perluas Layanan Cicilan)
Sejalan dengan hal itu, Akseleran mulai memperluas bisnisnya dengan merilis kredit konsumtif (consumer loan). Pada Januari 2019, Akseleran menggandeng Bess Finance, untuk merilis layanan consumer loan ini. Akseleran membeli pinjaman kendaraan bermotor atau eksisting dari Bess Finance.
Pada Kuartal I-2019 ini juga Akseleran akan menggandeng perusahaan lain, untuk menyediakan produk pinjaman untuk karyawan (employe loan). Untuk menyediakan produk ini perusahaannya akan fokus pada pemberi kerja guna meminimalkan risiko. "Jadi kalau tidak bisa hayar, gajinya bisa ditahan," kata dia.
Alasan ia masuk ke consumer loan lewat kerja sama dengan perusahaan lain, karena pasarnya cukup besar. "Utamanya di pinjaman kendaraan bermotor dan rumah," kata dia.
Hanya, Ivan menegaskan bahwa perusahaannya tetap fokus pada pinjaman untuk modal usaha dengan skema peer to peer lending. Saat ini, Akseleran memiliki empat produk pinjaman untuk usaha. Di antaranya dengan jaminan invoice yang berkontribusi 85% terhadap total pinjaman; inventory financing; capital edpenditure (capex) financing; serta, online merchant financing.
(Baca: OJK Siapkan Fitur Serupa BI Checking untuk Fintech Tahun Ini)
Chief Technology Officer (CTO) & Co-Founder Akseleran Rassel Pratomo menambahkan, bahwa tambahan modal itu akan dipakai untuk meluncurkan produk baru dan memperbaharui pengalaman konsumen (user interface dan user experience/UI/UX).
Selain itu, dana itu akan dipakai untuk memperbaharui teknologi Akseleran supaya sesuai dengan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Apalagi, saat ini OJK mewajibkan fintech lending untuk menyimpan uang di rekening perantara (escrow account) tidak lebih dari satu hari.
Tambahan modal ini juga akan dipakai untuk teknologi tanda tangan digital. "Kami akan menambah data center dan eksplorasi mesin pembelajar untuk prediksi peforma, risiko, dan produk pinjaman," kata dia.