Financial technogy (fintech) pembayaran PT Visionet Internasional (OVO) telah memproses lebih dari 1 miliar transaksi sepanjang 2018. Total volume pembayaran itu meningkat 75 kali lipat sejak periode November 2017.
OVO pun mengklaim sudah menjadi platform pembayaran terbesar di Indonesia. "OVO telah menjangkau Sabang hingga Merauke, 77% pengguna berada di luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek),” ujar Direktur OVO Harianto Gunawan dalam siaran pers, Kamis (20/12).
OVO menyatakan, basis pengguna tumbuh lebih dari 400% sejak November 2017. Tiga transaksi terbesar adalah transportasi, retail, dan e-commerce. "Tujuan kami adalah mendukung bisnis mitra, khususnya Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan mencapai inklusi keuangan yang berkesinambungan," ujar Chief Product Officer OVO Albert Lucius.
(Baca: BI Akan Wajibkan Dana Fintech Terintegrasi Rekening Bank)
OVO menyebut, layanannya sudah menjangkau 98% wilayah di Indonesia. Untuk transaksi retail, OVO tersedia di 90% mal di 294 kota di Indonesia, termasuk hypermarket, department store, kedai kopi, bioskop, operator parkir, dan rumah sakit. OVO juga bekerja sama dengan penyedia layanan on-demand, Grab dan aplikasi Kudo dengan 1,7 juta agennya.
Menurut Albert, pencapaian ini menggambarkan peran OVO dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. "Tahun ini adalah tahun dengan perkembangan eksponensial bagi OVO. Berawal dari pilot project di wilayah Karawaci, kini OVO hadir di 303 kota di Indonesia," kata dia.
Sepanjang Oktober dan November 2018, OVO mencatat jumlah mitra tumbuh lebih dari 70%. Tahun ini, OVO juga fokus mengembangkan kode Quick Respons (QR). Dari 9 ribu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menggunakan kode QR per Agustus 2018, kini jumlahnya mencapai 180 ribu mitra.
(Baca: Adu Kuat Perusahaan Dompet Digital Sediakan Layanan Kode QR)