Kesulitan mengantongi izin Bank Indonesia (BI) untuk menerbitkan uang elektronik, Tokopedia dan Bukalapak tampaknya akan memakai jalan pintas. Tokopedia dikabarkan siap menutup TokoCash dan menggantinya dengan OVO. Sementara, Bukalapak telah menggandeng DANA untuk meluncurkan BukaDANA.
Saat dikonfirmasi, Presiden Direktur OVO Adrian Suherman pun tidak dengan tegas membantahnya. "Itu masih rumor. Maka, saya belum bisa berkomentar," kata dia kepada Katadata, Selasa (23/10).
Yang pasti, ia menyatakan bahwa penggunaan sistem pembayaran digital lewat e-commerce cukup besar. Untuk itu, OVO sangat terbuka untuk bekerja sama dengan e-commerce.
Sementara Head of Corporate Communications Tokopedia Priscilla Anais mengatakan, perusahaannya masih terus berekspansi dengan menggandeng mitra strategis baru. "Jika ada kemitraan baru, kami tentu akan mengumumkannya kepada para pengguna melalui platform kami," kata dia.
(Baca juga: Ekspansi ke Indonesia, Alipay dan WeChat Pay Bersiap Gandeng BNI)
Rumor kerja sama ini mencuat setelah Tech in Asia Indonesia mendapati Tokopedia telah menambah deretan kode baru di halaman situs mereka pada 18 Oktober 2018 lalu. Kode tersebut seperti menunjukkan akan ada kerja sama antara Tokopedia dengan layanan pembayaran OVO untuk menggantikan TokoCash.
Sebelumnya, CEO Tokopedia William Tanuwijaya menyampaikan, perusahaannya terbuka untuk bekerja sama dengan sejumlah penyelenggara sistem pembayaran untuk mendukung transaksi e-commerce di platform-nya. "Kami bekerja sama dengan uang elektronik yang sudah ada. Salah satu rencananya begitu," kata dia.
Saat ini, Tokopedia telah menggandeng PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Bank DKI lewat aplikasi JakOne Mobile. Tokopedia juga menyediakan metode pembayaran cicilan dengan perusahaan fintech PT FinAccel Teknologi Indonesia yang lebih dikenal dengan Kredivo.
Sementara itu, Bukalapak lebih dulu berkolaborasi dengan aplikasi uang elektronik DANA besutan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dan Ant Financial (Alipay). Lewat kerja sama itu, Bukalapak meluncurkan BukaDANA untuk memberikan layanan pembayaran bagi para pelapak.
(Baca juga: Sulit Dapat Izin, E-Commerce Berebut Mitra Fintech Pembayaran)
Meski begitu, Co-Founder dan President Bukalapak Fajrin Rasyid mengatakan, DANA belum tentu menggantikan BukaDompet. "Kami belum tahu respons (dari pengguna BukaDANA) seperti apa. Kami tidak akan buru-buru mengganti BukaDompet dengan BukaDANA," kata Fajrin.
Sebelumnya, BI membekukan uang elektronik dari sejumlah penyelenggara e-commerce sejak September 2017 karena belum memenuhi persyaratan bank sentral. Di antaranya Bukalapak, Tokopedia, dan Shopee. ShopeePay milik Shopee sudah mendapat izin melalui perusahaan yang terafiliasi, PT AirPay International Indonesia.