Beberapa bank termasuk Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Central Asia (BCA) makin serius menggarap layanan berbasis online, saat memasuki normal baru (new normal). Menanggapi hal ini, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) optimistis industrinya tidak akan tersaingi.
Kepala Bidang Kelembagaan dan Humas AFPI Tumbur Pardede menilai, yang akan terjadi ke depan yakni perbankan dan fintech berkolaborasi. Dalam hal ini, perbankan dapat berperan sebagai tempat penyimpanan dana fisik maupun pemberi pinjaman (lender).
"Tidak mungkin ke depannya bertabrakan. Justru sebaliknya. Peluang potensi ke depan sangat besar untuk berkolaborasi," kata Tumbur kepada Katadata.co.id, Rabu (10/6).
Fintech menargetkan segmen pasar yang berbeda dengan perbankan, yakni masyarakat yang belum mendapat layanan bank (unbanked) atau kurang terlayani (underbanked). Secara spesifik, fintech pembiayaan (lending) dapat memberikan pinjaman skala kecil, sementara perbankan berfokus melayani kredit dengan nilai besar.
(Baca: Hadapi The New Normal, BRI Lakukan Transformasi)
Lagi pula, AFPI, khususnya fintech lending berfokus untuk berkolaborasi saat ini. "Jadi meskipun perbankan punya teknologi canggih, mereka tidak sama dengan fintech Peer to Peer, pendekatannya berbeda. Ini bukan spesifikasi perbankan," kata Tumbur.
Bahkan, dengan berkolaborasi, kepercayaan pengguna terhadap layanan fintech akan meningkat. Sedangkan perbankan dapat memperluas pasar lewat kolaborasi dengan perusahaan teknologi finansial.
Bank-bank yang serius menggarap layanan berbasis online salah satunya BCA. Perusahaan berencana mengubah nama Bank Royal Indonesia, yang diakuisisi pada November 2019, menjadi Bank Digital BCA.
Bank milik Grup Djarum itu berencana mengganti nama Bank Royal pada semester II 2020. (Baca: Era Baru BCA, Ganti Nama Bank Royal jadi Bank Digital BCA Semester II)
Lalu, BRI juga menyiapkan strategi untuk beradaptasi menghadapi era normal baru dengan bertransformasi menjadi bank digital. Direktur Utama Bank BRI Sunarso mengungkapkan, sejatinya transformasi sudah dijalankan oleh perusahaan sejak 2016.
"Objek transformasi BRI dilakukan di dua area, yakni digital dan culture. Pandemi yang terjadi menjadi akselerator transformasi ini," ujar Sunarso saat mengikuti Virtual Halal bi Halal Bank BRI dengan pemimpin redaksi media massa, di Jakarta, beberapa waktu lalu (5/6).
Bank Mandiri juga berencana mempercepat transformasi menjadi bank digital, akibat akibat pandemi corona. Perusahaan telah mempersiapkan roadmap kerja hingga lima tahun ke depan untuk bertransformasi.