Perusahaan layanan on-demand Gojek menyatakan telah mengimplementasikan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kepada lebih dari 400.000 mitra usaha (merchant) di seluruh Indonesia. Upaya ini dijalankan oleh fintech pembayaran miliknya, yaitu GoPay.
"Kami sudah mengimplementasikan ke 400.000 mitra, jadi para merchant yang bergabung di ekosistem kami 100% sudah siap menerapkan QRIS," kata Managing Director GoPay Budi Gandasoebrata dalam video conference, Kamis (13/8).
Ia menjelaskan perusahaan telah mengimplementasikan metode pembayaran tersebut sejak awal tahun ini. Memang, adanya pandemi virus corona atau Covid-19 membuat implementasi QRIS ke para mitra terhambat, namun upaya terus dilakukan sehingga akhirnya bisa menjangkau seluruhnya.
GoPay pun telah berupaya mempermudah adopsi QRIS bagi para mitra merchant, dengan menyediakan layanan yang bisa diakses secara daring atau online. Sehingga para mitra bisa mengunduh gambar kode QRIS dan mencetaknya sendiri.
GoPay sendiri tidak memasang target berapa banyak merchant atau mitra yang akan digandeng, karena penggunaan QRIS ini punya potensi untuk diterapkan di seluruh sektor. Budi menyebut target perusahaan adalah menggaet sebanyak-banyaknya mitra untuk implementasi QRIS, demi mendukung pertumbuhan transaksi digital.
Teranyar, GoPay melakukan kerja sama dengan PT Blue Bird Tbk untuk menghadirkan sistem pembayaran tersebut. Nantinya, sistem pembayaran QRIS akan tersedia di 11 ribu armada taksi Blue Bird yang beroperasi di 19 kota di seluruh Indonesia.
Budi menjelaskan hadirnya pembayaran QRIS di armada Blue Bird diharapkan mampu menjadi pilihan masyarakat dalam pembayaran moda transportasi, tanpa mengkhawatirkan risiko penyebaran Covid-19.
"Karena transaksi QRIS dilakukan tanpa adanya sentuhan fisik," ujarnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mengatakan hingga Juli 2020 telah menjaring 4 juta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk menggunakan metode pembayaran QRIS. Principal Economist Payment System Policy Department BI Agung Purwoko mengatakan pihaknya akan terus mendorong pelaku UMKM bertransaksi online menggunakan QRIS untuk memudahkan transaksi dengan konsumen.
Apalagi di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, transaksi secara fisik dibatasi sehingga keberadaan QRIS diyakini akan semakin membantu pelaku usaha.
"QRIS membuka peluang pedagang-pedagang mikro di tengah pandemi corona. Keberadaannya jelas memudahkan transaksi," ujarnya, dalam webinar Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Jumat (24/7).
Total 4 juta pelaku UMKM yang sudah menggunakan QRIS ini meningkat sekitar 300.000 pengguna dibandingkan Juni 2020 yang sebanyak 3,7 juta pengguna. Mayoritas pengguna adalah dari kelompok pelaku usaha mikro, yakni sebanyak 2,7 juta pengguna.
Dalam bertransaksi tanpa tatap muka, pengguna QRIS tinggal memindai kode QR di ponselnya dan merchant cukup memantau transaksi dari QR yang sudah dipindai tersebut.