Dogecoin, Aset Kripto Favorit Elon Musk yang Harganya Melonjak 592%

Instagram/@cryptoidleminer
Ilustrasi Dogecoin
5/1/2021, 12.59 WIB

Bitcoin diminati oleh investor selama pandemi corona, sehingga harganya melonjak 800% sepanjang tahun lalu. Mata uang kripto (cryptocurrency) lain yang diburu investor dan menjadi favorit CEO Tesla Elon Musk yakni dogecoin.

Berdasarkan data Coindesk, harga Dogecoin naik dari Rp 28 menjadi US$ 0,012826 atau Rp 178 per koin dalam tiga hari per Minggu (3/1). Sedangkan pada perdagangan hari ini, harganya US$ 0,009912 atau Rp 138 pada Pukul 9.14 WIB.

Pada tahun lalu, harganya melonjak 592%. “Sejak awal tahun ini, kenaikannya 134%,” demikian dikutip dari Coindesk, Senin (4/1).

Harganya memang jauh lebih kecil dibandingkan bitcoin yang menyentuh US$ 34 ribu atau sekitar Rp 472 juta pada Senin (4/1). Namun, cryptocurrency ini menjadi favorit CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk.

Pada akhir tahun lalu, orang terkaya kedua di dunia itu memuji dogecoin dan mengolok-olok bitcoin. "Satu kata: Doge," cuit Musk melalui akun Twitter-nya @elonmusk pada akhir tahun lalu (20/12/2020). Ia pun memperbarui profil Twitter-nya dengan deskripsi ‘Mantan CEO Dogecoin’.

Cuitan tersebut mendongkrak harga dogecoin 20% dan menjadi topik populer (trending topic) di Twitter saat itu. “Orang-orang melihat tweet itu dan membeli dogecoin,” kata CEO Indodax Oscar Darmawan dikutip dari siaran pers, Minggu (3/1).

Oscar mencatat, dogecoin diminati oleh investor di Indonesia. Di pasar perdagangan Coinmarketcap.com, mata uang kripto ini berada di urutan ke-26. Kapitalisasi pasarnya pun mencapai USS$ 1,27 miliar. 

"Sebelum Musk, dogecoin selalu menjadi aset kripto yang menarik buat dikoleksi," ujar Oscar. Ini karena basis komunitasnya kuat.

Selain itu, terdongkrak popularitas bitcoin. "Bitcoin memang raja aset kripto. Tetapi, setiap kenaikan bitcoin selalu mendorong kenaikan seluruh aset kripto lainnya," ujarnya.

Sedangkan harga bitcoin terus melonjak selama tahun lalu dan menyentuh rekor baru. Ini karena bitcoin dianggap sebagai lindung nilai yang aman seperti emas.

Selain itu, dianggap alternatif mata uang yang tahan terhadap risiko inflasi di saat banyak negara dan bank sentral mengaktifkan keran stimulus akibat pandemi Covid-19. “Sepertinya orang lebih memilih bitcoin sebagai ekspresi keprihatinan atas penurunan nilai mata uang, dibandingkan dengan emas,” ujar analis mata uang Bank of Singapore Moh Siong Sim dikutip dari Reuters, Minggu (3/1).

Imbas popularitas bitcoin, harga dogecoin pun terkerek. Dogecoin sebenarnya sudah ada sejak 2013, yang muncul dari candaan komunitas kripto dengan membuat ikon logo ‘Anjing Shiba Inu’. Namun, komunitas ini terus berkembang, sehingga dogecoin dikenal luas.

Dogecoin merupakan turunan dari Luckycoin yang bercabang dari Litecoin, yang menggunakan algoritma Scrypt. Dogecoin memiliki interval blok satu menit sehingga lebih cepat daripada blockchain lainnya.

Di Indonesia, transaksi jual beli dogecoin banyak dilakukan melalui situs Bitcoin.co.id maupun Indodax.com. Volume transaksi mata uang digital ini pun lebih dari Rp 100 miliar dalam beberapa hari terakhir.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan