Riset UBS Global Research menunjukkan, OVO menguasai pasar teknologi finansial atau fintech pembayaran di Indonesia pada tahun lalu, mengalahkan GoPay hingga ShopeePay. Bank Indonesia (BI) juga mencatat, OVO memimpin pada 2019.
Berdasarkan riset tersebut, 31% dari 3.600 responden menggunakan OVO sepanjang tahun lalu. “Meningkat dibandingkan 2019 sebesar 20%,” kata Head of Corporate Communication OVO Harumi Supit dalam siaran pers, Rabu (24/2).
Ia menyampaikan, aplikasi OVO diunduh di 115 juta perangkat. Layanannya juga hadir di 426 kota.
Sedangkan jumlah mitra mencapai 1,2 juta. Dua pertiga di antaranya merupakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). ”Jumlah UMKM yang bergabung dalam ekosistem terbuka OVO meningkat 95% pada tahun lalu,” kata dia.
Harumi mengatakan, perusahaan berfokus pada kolaborasi pada tahun lalu. Yang teranyar, fintech bernuansa ungu ini menggaet jaringan lembaga pendidikan, sekolah, dan universitas untuk memudahkan pengguna membayar.
OVO juga menjadi salah satu mitra strategis dalam program Kartu Prakerja. Perusahaan meraih penghargaan untuk kategori Transformasi Digital dalam acara Branch Mobile Growth Awards 2020, yang diklaim sebagai satu-satunya perusahaan digital Indonesia.
Sebelumnya, BI juga mencatat bahwa OVO menguasai pasar uang elektronik di Indonesia yakni 20% pada 2019. Rinciannya dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
2015 | 2019 | ||
Perusahaan | Pangsa pasar % | Perusahaan | Pangsa pasar % |
Bank Mandiri | 20 | OVO | 20 |
BCA | 19 | Bank Mandiri | 19 |
XL Axiata | 19 | GoPay | 19 |
BRI | 10 | DANA | 10 |
Telkomsel | 10 | BCA | 10 |
Bank Mega | 1,1 | BRI | 6,3 |
BNI | 1 | LinkAja | 5,8 |
Bank DKI | 0,8 | ShopeePay | 3,7 |
Indosat | 0,4 | BNI | 1,3 |
CIMB Niaga | 0,1 | Doku | 1,2 |
Sumber: BI
Data tersebut selaras dengan survei terbaru APJII yang menunjukkan bahwa OVO unggul tipis dibandingkan GoPay. Sebanyak 6,5% dari 7.000 responden menggunakan OVO, sementara GoPay 5,9%.
Akan tetapi, data DailySocial menunjukkan, GoPay menempati peringkat teratas pada tahun lalu. Angkanya tertera pada Databoks di bawah ini:
Begitu juga dengan survei Lembaga Riset Telematika Sharing Vision. Chief Lembaga Riset Telematika Sharing Vision Dimitri Mahayana menyampaikan, 81% responden memilih menggunakan GoPay.
Disusul oleh OVO 71%. Lalu Shopeepay (44%), DANA (41%), e-money Mandiri (21%), Flazz (18%), Link Aja (16%), Brizzi (5%) i.saku (2%), serta Jakcard dan Paytren masing-masing 1%.
Sedangkan riset Snapcart, ShopeePay lebih sering digunakan ketimbang GoPay dan OVO pada kuartal akhir 2020. Separuh dari 1.000 responden menggunakan ShopeePay.
Sedangkan OVO 23%, Gopay 12%, DANA 12%, dan LinkAja 3%. Survei dilakukan selama September hingga awal Desember 2020.
Pada Juni-Agustus, Snapcart juga mencatat bahwa ShopeePay menempati urutan pertama dari sisi penggunaan. Rinciannya terlihat pada Databoks berikut:
The pandemic has led Indonesia to revisit its roadmap to the future. This year, we invite our distinguished panel and audience to examine this simple yet impactful statement:
Reimagining Indonesia’s Future
Join us in envisioning a bright future for Indonesia, in a post-pandemic world and beyond at Indonesia Data and Economic Conference 2021. Register Now Here!