Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) memperkirakan bahwa robot trading akan mulai marak menyasar investasi aset kripto (cryptocurrency) di Indonesia. Bappebti pun menyiapkan sejumlah pendekatan aturannya.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Tirta Karma Sanjaya mengatakan, robot trading merupakan alat bantu dalam perdagangan yang bisa memberikan monitoring pasar, kalkulasi peluang, hingga manajemen risiko.
Akan tetapi, robot trading tetap butuh peran manusia atau user, dan tidak bisa bekerja sendiri. Robot trading saat ini biasanya diandalkan dalam perdagangan saham, emas, hingga foreign exchange (forex). Ia memperkirakan, penggunaan robot trading akan terus berkembang.
"Tren ke depan akan banyak sekali robot yang digunakan di aset kripto," katanya dalam diskusi webinar bertajuk, "Heboh Robot Trading dan Binary Option Ditinjau Dari Berbagai Aspek" pada Jumat (25/2).
Untuk itu, Bappebti menyiapkan sejumlah pendekatan peraturan. Misalnya, Bappebti menyiapkan ketentuan berupa spesifikasi dan kriteria agar robot trading mempunyai transparansi algoritma, fitur cut loss, portofolio, hingga manual book.
Bappebti juga menyiapkan aturan mengenai kriteria penyelenggara atau pengembang robot trading. Misalnya, harus memiliki legalitas, atau izin usaha. Penyelenggara robot trading juga harus menyediakan izin edukasi, menyediakan update algoritme, hingga tidak menjanjikan profit konsisten.
Aturan juga terkait dengan konten iklan yang akhir-akhir ini marak disebarkan di media sosial, seperti Instagram, WhatsApp, hingga Telegram.
Pendekatan aturan itu Bappebti siapkan seiring dengan maraknya robot trading bodong. Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sendiri telah memblokir 336 domain robot trading.
Robot trading bodong biasanya menjanjikan imbal hasil dan skema secara berjenjang atau member get member. Anggota yang dapat merekrut anggota baru untuk bergabung bahkan dijanjikan akan mendapat bonus, berupa sponsorship.
Robot trading juga menjanjikan keuntungan yang konsisten dan pembagian keuntungan dengan penjual. Sedangkan penyelenggara robot trading bodong biasanya langsung melakukan pembelian aset, tanpa bertanya terlebih dulu.
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan dan Penindakan Badan Pengawas Perdagangan Bappebti Aldison Karorundak mengatakan, meskipun telah diblokir, nyatanya platform robot trading tersebut masih marak beredar.
"Tentunya masih marak. Mereka menggunakan modus usaha di bidang lain yang dikaitkan dengan perdagangan berjangka," katanya dalam konferensi pers virtual pada Senin (21/2).