Persediaan mata uang kripto (cryptocurrency) bitcoin yang siap untuk ditambang terus menipis. Kini, 19 juta bitcoin telah ditambang dan menyisakan 2 juta bitcoin terakhir yang siap ditambang.
Penambangan bitcoin ke-19 terjadi pada pekan lalu (1/4) di blok 730002. Penambangan itu dilakukan oleh SBI Crypto dan telah memasuki sirkulasi. Sebelumnya, bitcoin ke-18,5 juta ditambang pada September 2020, karena tingkat penerbitan mencapai 6,25 bitcoin per blok.
Aktivitas penambangan bitcoin telah dimulai sejak 13 tahun lalu. Kini, bitcoin yang siap ditambang hanya menyisakan 2 juta dalam 118 tahun ke depan.
Pembuat bitcoin Satoshi Nakamoto memang memutuskan untuk membatasi jumlah bitcoin hingga 21 juta. Setelah 21 juta bitcoin telah ditambang, maka akan habis dan tak bisa ditambang lagi. Menurut para ahli, perlu menunggu hingga 2140 agar bitcoin keluar lagi dari penambangan.
Untuk komunitas bitcoin, penambangan ke-19 juta ini menyoroti akan adanya kelangkaan. Sedangkan, Chainalysis menyebutkan bahwa investor kehilangan akses ke cadangan cryptocurrency mereka.
Pemegang lainnya dengan hati-hati menyimpan mata uang mereka di dompet selama beberapa tahun. “Penerbitan bitcoin bersifat matematis, dan pada akhirnya dapat diprediksi," kata Chainalysis dikutip dari Gizchina akhir pekan lalu (2/4).
Meski demikian, Chainalysis menyebut bahwa kelangkaan bitcoin itu akan mencerminkan lindung nilai emas, yang jumlahnya pun ada batasnya. Menurut Chainalysis, bitcoin sedang dalam perjalanan untuk memantapkan dirinya sebagai penyimpan nilai. Pengurangan bertahap dalam pasokan bitcoin disertai dengan peningkatan nilainya di kemudian hari.
Analis Goldman Sachs Zach Pandl juga sempat mengatakan, bitcoin berpotensi mencapai posisi lindung nilai tahun ini. "Bitcoin akan mengambil pangsa pasar dari emas pada 2022 karena aset digital menjadi lebih banyak diadopsi," ujarnya dikutip dari Reuters, pada Januari (5/1).
Goldman Sachs mengatakan bahwa cryptocurrency saat ini memiliki 20% pangsa pasar penyimpanan nilai. Bitcoin menurutnya kemungkinan besar akan mempunyai proporsi yang lebih besar dari waktu ke waktu. Dikutip dari CoinMarketCap, saat ini kapitalisasi pasar bitcoin masih berkisar US$ 800 miliar. Harga bitcoin di perdagangan hari ini (4/4) sekitar US$ 45 ribu.
CEO Kryptovault, Kjetil Hove mengatakan, meski sisa bitcoin menipis, namun potensi penambangan masih luas. "2 juta bitcoin mungkin tampak seperti angka kecil pada pandangan pertama, tetapi saya yakin hari-hari terbaik untuk menambang masih ada di depan," katanya dikutip dari Cointelegraph, Jumat (1/4).
Bitcoin merupakan jenis mata uang yang paling populer di dunia. Menurut survei Finder.com, tingkat penggunaan Bitcoin di Australia merupakan yang terbesar, yakni 72,7% dari total pengguna mata uang kripto di negara tersebut per Desember 2021.