Fintech Modalku Resmi Suntik Bank Index dan Rambah Neobank

Modalku
Fintech Grup Modalku berinvestasi di Bank Index
Penulis: Desy Setyowati
26/4/2022, 10.19 WIB

Startup teknologi finansial (fintech) Grup Modalku resmi berinvestasi di Bank Index Selindo. Investasi ini dilakukan bersama perusahaan platform jual beli otomotif Carro.

Co-Founder sekaligus CEO Modalku Reynold Wijaya menyampaikan, langkah tersebut menjadi salah satu tonggak penting perusahaan untuk memasuki industri neobank atau bank digital.

Langkah tersebut juga memungkinkan Grup Modalku menyediakan layanan finansial secara menyeluruh dan menjangkau bisnis yang kurang terlayani secara lebih optimal.

Bank Index berfokus pada segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sama seperti Grup Modalku. Bank Index memiliki 52 jaringan kantor di area komersial utama seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Jawa, Sumatera, Bali dan Batam.

“Kolaborasi bersama Bank Index akan mendukung strategi bisnis Grup Modalku ke depan. Kami melihat bahwa Bank Index adalah partner yang sesuai karena adanya kesamaan visi untuk memberdayakan dan mengembangkan UMKM,” kata Reynold dalam keterangan pers, Selasa (26/4).

Ia menyampaikan, Grup Modalku menjadi mitra perbankan sejak 2015. Fintech ini menyediakan layanan pinjaman online untuk modal usaha hingga Rp 2 miliar.

Selain di Indonesia, Modalku beroperasi di Singapura, Malaysia, dan Thailand dengan nama Funding Societies. Fintech ini telah menyalurkan pinjaman usaha Rp 33,02 triliun atas lebih dari lima juta transaksi kepada UMKM.

Investasi Grup Modalku ke Bank Index dinilai akan membawa kolaborasi fintech dan perbankan ke level yang lebih tinggi. “Bersama-sama kami berencana mendukung UMKM dengan lebih baik di lintas perbankan, pembayaran, pinjaman, dan layanan digital,” ujar Reynold.

Berdasarkan hasil Annual Members Survey AFTECH 2021, klaster neobank memiliki potensi untuk tumbuh pesat di masa depan, khususnya bagi populasi unbanked. Peningkatannya diperkirakan 51%.

Unbanked merupakan istilah bagi masyarakat yang belum mendapatkan akses layanan perbankan. Sedangkan underbanked merupakan warga yang sudah memperoleh akses jasa keuangan, namun belum maksimal.

Survei Ernst & Young (EY) mencatat, masyarakat Indonesia memiliki ketertarikan yang cukup tinggi terkait penggunaan aplikasi super (superapps), termasuk layanan neobank.

CEO Carro Indonesia Jeremy Ong mengatakan, rencana Bank Index terhadap industri fintech yang lebih maju dengan kontribusi dari sumber daya manusia (SDM), sejalan dengan visi perusahaan. Visi yang dimaksud yakni membangun kapabilitas dan infrastruktur guna melayani pelanggan di seluruh ekosistem otomotif baik dalam hal pembelian, pembiayaan UMKM, asuransi, atau lainnya.

“Oleh karena itu, co-investment merupakan pilihan yang natural. Kami sangat percaya dengan nilai kerja sama ini dan bersemangat untuk menjadi bagian dari perjalanan ini ke depan,” kata Jeremy.

Carro adalah pasar mobil terbesar di Asia Tenggara yang menawarkan layanan kepemilikan mobil secara online. Sistemnya didukung oleh kemampuan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).

Startup otomotif asal Singapura itu terakhir mengumpulkan pendanaan lebih dari US$  juta dari Softbank Vision Fund dan beberapa dana negara. Carro memiliki lebih dari 2.000 karyawan di seluruh Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Singapura.

Presiden Direktur Bank Index Gimin Sumalim menambahkan, perusahaan sangat terbuka untuk menyambut Grup Modalku dan Carro sebagai pemegang saham. “Langkah ini juga menjadi acuan untuk terus melakukan transformasi digital secara komprehensif,” katanya.