Harga Bitcoin Diramal Terus Anjlok Seperti Fenomena 2017

Unsplash/Aleksi Raisa
Ilustrasi Bitcoin
9/5/2022, 11.16 WIB

Harga bitcoin anjlok 13,04% sepekan setelah bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) mengumumkan kenaikan suku bunga. Analis memperkirakan, harga mata uang kripto (cryptocurrency) ini terus anjlok hingga di bawah US$ 30 ribu atau Rp 435 juta.

Berdasarkan data dari Coindesk, harga bitcoin turun 2% dalam 24 jam menjadi US$ 33.860 atau Rp 491 juta per koin di perdagangan hari ini (9/5). Harganya anjlok 13% dalam seminggu dan 20,44% sebulan.

Harga bitcoin pekan lalu US$ 39.834 atau Rp 577 juta per koin. Bulan lalu harganya di atas US$ 40 ribu atau Rp 580 juta per koin.

Harga bitcoin saat ini menjadi yang terendah sejak Juli tahun lalu. Harganya pun anjlok 42,16% dari tahun ke tahun (year on year/yoy).

Analis sekaligus chief executive di Factor Peter Brandt menyampaikan, penyebab harga bitcoin terus melorot adalah kebijakan The Fed. Kenaikan suku bunga The Fed membuat imbal hasil obligasi melonjak dan membuat investasi spekulatif seperti bitcoin terlihat kurang menarik.

Ia memperkirakan harga bitcoin terus melorot. “Sekarang US$ 28 ribu diterima secara luas sebagai prediksi penurunan. Saya terpaksa mengubah pandangan saya. Entah harga bertahan di atas US$ 30 ribu atau melewati US$ 28 ribu,” kata Peter melalui akun Twitter @PeterLBrandt, Senin (9/5).

Menurutnya, penurunan harga bitcoin lebih dalam akan terjadi pada jangka pendek. Penurunannya lebih lanjut bisa mencapai 18% dari posisi saat ini. 

Brandt memperkirakan penurunan tajam harga bitcoin akan terjadi seperti 2017.

Ketika itu harga bitcoin jatuh lebih dari 80% setelah mencapai rekor harga tertingginya. Pada Desember 2017, harga bitcoin menyentuh rekor US$ 19.829 per koin. Awal 2018 harganya terus merosot hingga di bawah US$ 4.000.

Analis senior di Token Metrics Bill Noble memperkirakan harga kripto US$ 20.000 atau Rp 290 juta dalam skenario terburuk.

Skenario terbaiknya, bitcoin bisa menghilangkan kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga yang telah menghancurkan sentimen investor. Pada skenario ini, harga bitcoin diprediksi menjadi US$ 56.000 atau Rp 813 juta sebelum akhir tahun.  

Kemudian, harga bitcoin akan melampaui tonggak sejarah yang sangat dinanti-nantikan yakni US$ 100 ribu atau Rp 1,4 miliar pada 2023.

“Setelah ‘sakit perut’ keuangan global berakhir, saya percaya pada 2023 bitcoin akan muncul sebagai investasi keuangan utama masa depan,” kata Noble dikutip dari Business Insider, bulan lalu (14/4).

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan