Perusahaan analitik blockchain, Glasnode mencatat bahwa 40% dari keseluruhan investor bitcoin di dunia mengalami kerugian. Penyebabnya, harga mata uang kripto (cryptocurrency) ini terus melorot.
Dalam penelitiannya, Glassnode menyebutkan bahwa hanya 60% investor bitcoin yang tetap untung. Ini pun dihargai US$ 33.600 per koin.
Sisanya merugi. Persentasenya meningkat dibandingkan bulan lalu yang 15,5%.
Menurut Glassnode, harga bitcoin yang terus merosot di bawah US$ 31.000 menjadi bagian dari investasi yang sedang terancam. “Penurunan profitabilitas ini adalah yang keempat paling parah selama tiga tahun terakhir,” kata Glassnode dikutip dari Fortune, Selasa (10/5).
Glassnode menyebutkan, saat ini terjadi aksi jual bitcoin secara besar-besaran. Aksi jual dilakukan untuk mengurangi risiko dan menambahkan jaminan ke posisi margin.
Nilai total dari semua biaya transaksi on-chain yang dibayarkan 3,07 bitcoin selama sepekan terakhir. "Dominasi biaya transaksi on-chain terkait setoran pertukaran juga menandakan urgensi,” kata Glassnode.
Bitcoin merupakan aset kripto terbesar di dunia. Aset digital ini menyumbang sekitar sepertiga dari keseluruhan pasar cryptocurrency.
Data Statista mencatat, jumlah pengguna kripto secara keseluruhan mencapai 221 juta orang per Juni 2021.
Namun, kini harga bitcoin terus melorot. Berdasarkan data dari Coindesk, harga bitcoin di perdagangan hari ini (11/5) mencapai US$ 30.317 per koin. Harganya turun 4,66% dalam 24 jam terakhir.
Dalam sepekan terakhir, harga bitcoin anjlok lebih dari 20%. Harganya bahkan runtuh lebih dari 50% dibandingkan rekor tertingginya US$ 67,802 pada November 2021.
Kapitalisasi pasar kripto itu juga anjlok. Per November 2021, kapitalisasi pasar bitcoin sempat menyentuh US$ 900 miliar. Pada hari ini (11/5) hanya US$ 557 miliar.