Penambang bitcoin kehilangan potensi pendapatan atau hashprice sekitar 68% sejak akhir 2021. Itu karena harga kripto jenis ini terus melorot.

Berdasarkan data Coindesk, harga bitcoin sekitar US$ 30 ribu pada perdagangan hari ini (23/5). Angkanya anjlok dibandingkan bulan lalu yang sempat mencapai US$ 40 ribu.

Harga bitcoin turun lebih dari 50% dibandingkan rekor tertingginya US$ 67,802 pada November 2021.

"Fokusnya masih karena inflasi dan pengetatan kebijakan moneter," kata catatan platform exchange cryptocurrency WazirX dikutip dari News18, kemarin (22/5).

WazirX menyebutkan bahwa jatuhnya harga stablecoin Terra Luna membebani sentimen investor. "Jalan untuk pemulihan harga bitcoin terlihat suram," kata WazirX.

Di tengah harga yang anjlok, penambang juga mencatatkan kerugian yang cukup dalam. Forbes melaporkan bahwa margin keuntungan mereka turun dan kesulitan penambangan.

Hashprice penambang turun sekitar 68% dari puncaknya akhir tahun lalu. Hashprice turun 58% dibandingkan rata-rata 2021.

Hashprice merupakan metrik penambangan bitcoin yang mengukur potensi pendapatan dari satu unit daya komputasi. Hashprice dipengaruhi oleh harga aktual bitcoin dan kesulitan penambangan yang berdampak pada lamanya penyelesaian blok.

Harga saham perusahaan penambangan bitcoin seperti Marathon, Riot, Bitfarms, Hut 8, Hive, Core Scientific, Argo Blockchain, Iris Energy, DMG Blockchain, dan Cleanspark pun anjlok 50% - 60%.

Hanya sebagian penambang yang masih mencatatkan kenaikan margin, karena menggunakan energi murah di sejumlah lokasi.

Persediaan bitcoin yang siap untuk ditambang juga terus menipis. Hal ini karena 19 juta bitcoin telah ditambang.

Aktivitas penambangan bitcoin dimulai sejak 13 tahun lalu. Kini, bitcoin yang siap ditambang tersisa dua juta dalam 118 tahun ke depan.

Pembuat bitcoin Satoshi Nakamoto memutuskan untuk membatasi jumlah bitcoin hingga 21 juta. Setelah 21 juta bitcoin ditambang, maka akan habis dan tak bisa ditambang lagi.

Menurut para ahli, perlu menunggu hingga 2.140 tahun agar bitcoin keluar lagi dari penambangan.

Chainalysis menyebutkan bahwa semakin sedikitnya bitcoin yang siap ditambang itu akan mencerminkan lindung nilai emas. Bitcoin dinilai ‘dalam perjalanan’ untuk memantapkan diri sebagai penyimpan nilai.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan