Selama Sepekan Market Kripto Lesu, Etherum Diharapkan Jadi Pendorong

Unsplash/Executium
Ilustrasi, mata uang kripto.
Penulis: Agung Jatmiko
6/8/2022, 16.56 WIB

Pada akhir pekan ini, market kripto masih melaju lesu, meski pada perdagangan Jumat (5/8) siang sempat memasuki zona hijau. Secara keseluruhan, market masih seperti pekan lalu di mana terjadi lonjakan harga yang signifikan.

Sejumlah aset kripto, terutama yang berkapitalisasi besar atau big cap masih berkutat di zona merah pada Sabtu (6/8) pukul 16.40 WIB. Hanya Etherum, USD Coin dan BNB yang melaju tipis di zona hijau.

Etherum tercatat naik tipis 0,08% ke US$ 1.712,81. Sementara, USD Coin dan BNB masing-masing juga naik tipis 0,01% dan 0,27%. Keduanya berada di level US$ 0,9999 dan US$ 314,78.

Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, gerak market masih sideways dan belum mampu melaju optimis untuk kenaikan harga, seperti pada pekan lalu. Menurutnya, pelemahan market kripto ini sudah bisa ditebak, karena reli yang terjadi beberapa hari ini didorong oleh technical rebound.

"Pelemahan dan kenaikan tipis ini sudah diprediksi sebelumnya, karena adanya technical rebound, di mana investor mulai lelah melakukan aksi jual dan kembali melancarkan aksi beli. Namun, ini akan terus berulang untuk menjaga level support tidak dapat ditembus, dan masih sulit untuk menerobos resistensinya," kata Afid, dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (6/8).

Di sisi lain, beberapa kenaikan harga yang dicatatkan sejumlah aset kripto pada perdagangan Jumat (5/8) dipandang sebagai kenaikan semu. Ini karena, kenaikan tidak disertai volume trading yang sepadan. Oleh karena itu, ia memprediksi penguatan harga aset kripto hanya berada di rentang yang sempit dan tak bertahan lama.

Dilihat dari sisi sentimen, market kripto sejatinya sedang diselimuti banyak sentimen negatif, yang membuat kepercayaan diri investor menurun. Seperti pernyataan The Fed yang terbilang plinplan. Belum lagi adanya rentetan kabar soal peretasan yang terjadi pada jaringan Solana dan Nomad yang mencuri perhatian investor.

Meski secara keseluruhan pasar masih lesu, Afid menyebut hal positif bisa datang dari ekosistem Ethereum. Sebab, dalam dua momentum bull market terakhir, Ethereum jauh memimpin dibandingkan Bitcoin.

Ia menilai transisi Ethereum ke proof-of-stake (PoS) bisa menjadi pendorong utama untuk aksi bull run selanjutnya. Ethereum menjadi faktor utama dalam ledakan market kripto pada 2017, di mana initial coin offering (ICO) banyak bermunculan menaikkan nilai pasar.

"Popularitas DeFi dan NFT pada 2021 juga melibatkan ekosistem Ethereum dan menjadi periode penting bagi momentum market kripto. Selanjutnya, siklus bakal terjadi ketika The Merge berhasil dilakukan pada September mendatang. ETH akan mendorong nilai altcoin lain sebelum proses migrasi dilakukan," ujarnya.

Dari analisis teknikalnya, Ethereum sedang sideways dengan rentang harga di atas level support US$ 1.600. Sementara, level US$ 1.590 masih menjadi support terkuat untuk menahan laju penurunan harga ETH.

Tetapi apabila pergerakan harga ETH berhasil pullback, maka supply area bisa berada di level US$ 1.739-1.916, yang merupakan level target kenaikan harga ETH. Dalam waktu dekat akan ada penggabungan testnet ketiga dan terakhir, Goerli, diharapkan terjadi pada 10 Agustus mendatang, bisa menggerakan harga ETH.

Sementara untuk Bitcoin saat ini, level ressistance ditetapkan berada pada level US$ 23.223 dan support pada level US$ 22.400. Level support US$ 21.978 dinilai Afid menjadi pertahanan selanjutnya, apabila harga Bitcoin melanjutkan penurunannya.