Startup Syariah RI Alami Rekrut Ahli Teknologi Silicon Valley Amerika

Instagram/@alamisharia
Fintech Alami
Penulis: Desy Setyowati
12/8/2022, 12.15 WIB

Startup teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) syariah Alami merekrut Ariya Hidayat sebagai chief architect. Ariya berpengalaman di bidang teknologi lebih dari 14 tahun di beberapa negara, khususnya di Silicon Valley Amerika Serikat (AS).

Silicon Valley merupakan pusat inovasi di Amerika yang mencetak banyak perusahaan teknologi raksasa seperti Apple, Facebook, Google, Netflix, Tesla, Twitter hingga Yahoo. Letaknya di selatan San Francisco, California, AS. Wilayah ini menampung sekitar 2.000 perusahaan teknologi.

Ariya akan memimpin pengembangan dan penyempurnaan teknologi startup pinjaman online atau pinjol syariah itu. “Kami berharap Ariya dapat merevolusi teknologi Alami secara menyeluruh,” ujar CEO Alami Group Dima Djani dalam keterangan pers, Jumat (12/8).

“Di masa depan, teknologi yang diterapkan pada produk dan layanan kami diharapkan mampu memperkuat posisi Alami Group sebagai ekosistem keuangan syariah dengan prestasi cemerlang, menyediakan produk terbaik bagi pengguna baik di Indonesia maupun kancah global,” tambah dia.

Ariya merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia pernah menjabat sebagai chief architect Metabase, partner di Hyperjump, dan VP of Engineering Shape Security.

Metabase adalah perangkat lunak (software) untuk memvisualisasikan data lewat grafik, sehingga proses analisis menjadi lebih mudah. Sedangkan Hyperjump ialah perusahaan open-source-first engineering, dan Shape Security bergerak di bidang keamanan siber.

“Saya berharap dapat belajar dari para pendiri perusahaan untuk mengembangkan dan mengubah lanskap keuangan syariah di Indonesia,” kata Ariya.

Startup fintech lending syariah Alami mencatatkan rekor penyaluran pinjaman Rp 3 triliun hingga akhir Juni. Sektor yang mendapatkan pinjaman yakni:

  1. Industri telekomunikasi (15,75%)
  2. Perikanan, pertanian dan peternakan (14,98%)
  3. Kuliner halal (14,02%)
  4. Energi (14%)
  5. Konstruksi dan teknik (8,63%)
  6. Kesehatan (7,76%)

Hal itu selaras dengan data fintech secara keseluruhan tahun lalu, sebagaimana terlihat pada Databoks di bawah ini:

Alami memiliki lebih dari 100 ribu pemberi pinjaman (lender). Sedangkan jumlah pengguna lebih dari 83 ribu di 482 kota/kabupaten per April.

Pinjol syariah itu juga mencatatkan Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB90) 100% pada semester pertama. Ini artinya, tidak ada peminjam yang telat membayar utang lebih dari 90 hari.

Pada April, Alami meraih fasilitas utang US$ 30 juta atau Rp 431 miliar dari perusahaan asal Inggris Lendable. Dana ini digunakan untuk menyalurkan pinjaman kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.