Pendiri bursa kripto FTX Sam Bankman-Fried ditangkap oleh otoritas Bahama pada Senin malam (12/12), setelah Jaksa Amerika Serikat untuk Distrik Selatan New York berbagi dakwaan tertutup dengan pemerintah Bahama.

Sam Bankman-Fried diminta bertanggung jawab atas kebangkrutan FTX dan ratusan perusahaan yang terafiliasi.

Sebelum penangkapannya diumumkan, Bankman-Fried diharapkan untuk memberikan kesaksian secara virtual di depan Komite Jasa Keuangan DPR pada Selasa (13/12). Namun, pengacaranya mengatakan kepada CNBC Internasional bahwa dia tidak akan hadir.

“Tuduhan tersebut termasuk penipuan kawat (keuangan), konspirasi penipuan kawat, penipuan sekuritas, konspirasi penipuan sekuritas, dan pencucian uang,” kata sumber New York Times dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (13/12).

Komisi Sekuritas dan Pertukaran juga mengajukan serangkaian tuduhan terhadap Sam Bankman-Fried. "Terkait pelanggaran undang-undang sekuritas. Akan kami ajukan ke publik besok di Distrik Selatan New York," kata Direktur Penegakan Hukum Gurbir Grewal dalam pernyataan.

Sedangkan Perdana Menteri Bahama Philip Davis mengatakan, Bahama dan Amerika Serikat memiliki kepentingan bersama untuk meminta pertanggungjawaban semua individu yang terkait dengan FTX. “Yang mungkin mengkhianati kepercayaan publik dan melanggar hukum,” katanya.

Ia menyampaikan, otoritas Amerika Serikat mengejar tuntutan pidana terhadap Sam Bankman-Fried secara individual. Sedangkan Bahama akan melanjutkan penyelidikan terkait potensi pelanggaran peraturan dan tindakan kriminal atas bangkrutnya FTX.

“Dengan kerja sama yang berkelanjutan dari penegakan hukum dan mitra regulator di Amerika Serikat dan di negara lain," kata Davis.

Namun pengacara FTX menuduh pemerintah Bahama bekerja sama dengan Sam Bankman-Fried untuk menjauhkan aset FTX dari kendali perusahaan. Ia menduga, aset perusahaan akan masuk ke dompet kripto yang dikendalikan oleh regulator Bahama.

Sebelumnya, FTX dan 130 perusahaan afiliasi mengajukan kebangkrutan di pengadilan Kepailitan Amerika Serikat (AS) bulan lalu  (11/11). Anak usaha FTX Group yang tidak bangkrut, yakni:

  1. LedgerX LLC
  2. FTX Digital Markets Ltd
  3. FTX Australia Pty Ltd
  4. FTX Express Pay Ltd

FTX didirikan oleh Sam Bankman-Fried pada 2019. Sam mengundurkan diri sebelum perusahaan bangkrut, dan digantikan oleh John J. Ray III.

Berdasarkan Bloomberg Billionaires Index, kekayaan Sam diperkirakan sempat US$ 15,6 miliar atau sekitar Rp 242 triliun. "Kekayaannya habis menjadi nol," demikian dikutip dari Bloomberg, bulan lalu (11/11).

Sumber Reuters yang mengetahui masalah tersebut mengatakan, setidaknya US$ 1 miliar dana pelanggan hilang dari FTX. Sam dikabarkan diam-diam mengirimkan US$ 10 miliar dana pelanggan dari FTX ke Alameda.

Akhir bulan lalu, pendiri sekaligus CEO Binance Changpeng Zhao meminta Sam Bankmand-Fried dipenjara. "Sam berbohong kepada karyawan, pengguna, pemegang saham, dan regulator di seluruh dunia," katanya dikutip dari The Street, pada Oktober (29/11).

Reporter: Lenny Septiani