Mengenal Kripto Worldcoin Buatan Bos ChatGPT

Urdu Technology
ChatGPT
Penulis: Lenny Septiani
30/5/2023, 11.27 WIB

Pembuat ChatGPT Sam Altman melebarkan bisnis ke sektor kripto lewat Worldcoin. Pendiri OpenAI ini pun meraih pendanaan seri C US$ 115 juta atau sekitar Rp 1,7 triliun yang dipimpin oleh Blockchain Capital.

Investor lain yang berpartisipasi yakni a16z, Bain Capital Crypto dan Distributed Global.

Worldcoin adalah protokol sumber terbuka yang didukung oleh komunitas global pengembang atau developer, individu, ekonom, dan ahli teknologi yang berkomitmen memperluas partisipasi, dan akses ke ekonomi global. 

Komunitas kripto itu Worldcoin itu diurus oleh Worldcoin Foundation.

Sebagai aset kripto, Worldcoin menyatakan diri sebagai token pertama yang didistribusikan secara global dan bebas kepada orang-orang. “Baik untuk utilitas maupun tata kelola di masa depan,” kata perusahaan dalam laman resmi, dikutip Selasa (30/5).

Pembuat ChatGPT itu sedang membangun jaringan identitas dan keuangan terbesar di dunia sebagai utilitas publik melalui Worldcoin. “Kami bertujuan menciptakan akses universal ke ekonomi global tanpa memandang negara atau latar belakang,” katanya.

Worldcoin akan diluncurkan oleh perusahaan Tools for Humanity. Korporasi ini didirikan oleh Sam Altman dan Alex Blania yang menjabat CEO. 

Tools for Humanity berfungsi sebagai penasihat untuk yayasan dan operator World App.

Worldcoin baru tersedia dalam versi beta dan akan diluncurkan pada paruh pertama tahun ini, yang tersisa Juni.

Perusahaan memiliki tiga misi proyek, yakni:

  1. Membuat ID global: identitas digital yang membuktikan Anda adalah orang yang nyata dan ‘unik’ atau satu-satunya, sekaligus melindungi privasi Anda sepenuhnya
  2. Mata uang global
  3. Aplikasi yang memungkinkan pembayaran, pembelian, dan transfer menggunakan token bersama mata uang kripto lainnya

Worldcoin menggunakan teknologi biometrik yang ditautkan dengan perangkat khusus yakni Worldcoin Orb. Teknologi ini dapat digunakan untuk memindai iris mata, tubuh, dan wajah pengguna dalam pencitraan gambar resolusi tinggi. 

Pemindaian iris mata digunakan sebagai alat verifikasi untuk identitas di proyek World ID. World ID adalah protokol identitas global yang didukung oleh ekosistem Worldcoin. 

Protokol itu menggunakan kredensial bukti kepemilikan seseorang atau PoP yang aman untuk kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI), yang dikeluarkan oleh perangkat pencitraan biometrik khusus yang disebut Orb. Ini memungkinkan orang membuktikan keunikan dan kemanusiaan mereka secara digital. 

“Yang terpenting, ini dibangun dengan sumber terbuka, menjaga privasi, dan terdesentralisasi,” katanya.

Perusahaan buatan pendiri ChatGPT itu menganggap World ID sebagai paspor digital global. Sebab, memberikan individu cara menjaga privasi untuk mengautentikasi diri sebagai manusia secara online di dunia di mana kecerdasan tidak lagi menjadi pembeda antara manusia dan AI.

Persoalan Data Pribadi di Worldcoin

Untuk menggunakan Worldcoin, pengguna harus mengunjungi operator ORB dan memindai iris mata. Berdasarkan data perusahaan, 1,77 juta orang telah mendaftar, termasuk dari Indonesia.

Namun, beberapa orang khawatir tentang risiko privasi dari Worldcoin. Ini karena sistem pemindaian mata dengan imbalan token kripto.

"Orang-orang menjadi khawatir dan sensitif dalam hal biometrik, terutama ketika Anda menambahkan dosis kripto," kata General Partner Blockchain Capital Spencer Bogart dalam laman resmi Blockchain Capital, Rabu (24/5).

Berdasarkan laporan MIT Technology, ada celah besar antara pesan publik Worldcoin yang berfokus pada perlindungan privasi dengan apa yang dialami pengguna. Ini berdasarkan wawancara sejumlah peserta dalam proses onboarding awal Worldcoin di 24 negara,

Laporan tersebut menemukan bahwa perwakilan perusahaan menggunakan praktik pemasaran yang menipu, mengumpulkan lebih banyak data pribadi, sedangkan pengguna gagal mendapatkan persetujuan.

Worldcoin menegaskan World ID dirancang sebagai anonim dan tidak terhubung dengan dompet pengguna. “Siapa pun dapat menggunakan World ID tanpa memberikan informasi pribadi seperti nama, alamat email, nomor telepon, profil sosial, dan lainnya,” kata perusahaan, hari ini (30/5).

Semua data bersifat opsional dan tidak ada data pribadi yang diungkapkan secara default. Oleh karena itu, “memungkinkan setiap pemegang untuk memutuskan data pribadi mana (jika ada) yang akan dibagikan kepada pihak ketiga saat menggunakan World ID,” ujar perusahaan.

World ID seseorang dibuat di perangkat pengguna sebelum pemeriksaan biometrik dilakukan. Biometrik hanya digunakan untuk memverifikasi dan memulihkan data.

Worldcoin menjelaskan, World ID secara eksplisit bukan sekumpulan gambar iris mata dan bukan kode iris mata numerik yang dihasilkan dari gambar-gambar tersebut. Ini merupakan kode iris yang dihasilkan oleh Orb. 

“Jika orang tersebut belum pernah diverifikasi sebelumnya, World ID mereka yang dihasilkan di perangkat mereka dan bukan berasal dari gambar iris mata, akan ditambahkan ke daftar World ID yang telah diverifikasi,” ujar perusahaan.

Reporter: Lenny Septiani