Delapan Startup Fintech dan Pinjol PHK Karyawan Tahun Ini

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Fintech
Penulis: Desy Setyowati
9/8/2023, 15.05 WIB

Setidaknya ada delapan startup teknologi finansial atau fintech, termasuk sektor pinjaman online alias pinjol yang melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK tahun ini. Yang terbaru yakni Modalku.

Startup pinjol atau fintech lending Modalku melakukan PHK terhadap 38 karyawan atau sekitar 18% dari total 214 pekerja. Alasan PHK yakni kondisi makro ekonomi yang kurang menguntungkan.

Daftar startup fintech dan pinjol yang melakukan PHK sejak awal tahun di antaranya:

1. Modalku

Kondisi makro ekonomi yang menantang menimbulkan berbagai hambatan di industri teknologi finansial pembiayaan alias fintech lending, yang kemudian berdampak terhadap pengguna jasa Modalku.

"Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk mengoptimalkan bisnis dalam mendukung UMKM, kami memutuskan untuk melakukan perampingan operasi bisnis di Indonesia,” kata Modalku dalam pernyataan pers, Rabu (9/8).

Karyawan yang terkena dampak atau PHK akan menerima:

  • Kompensasi sesuai dengan peraturan pemerintah Indonesia
  • Karyawan dan tanggungan akan tetap mendapatkan akses terhadap asuransi kesehatan dan manfaat lainnya hingga akhir tahun
  • Mendapatkan dukungan kesehatan mental
  • Mendapatkan dukungan profesional untuk penulisan CV, pelatihan interview, dan surat rekomendasi.

2. Bukalapak

E-commerce bernuansa merah ini juga memiliki layanan fintech. Namun Bukalapak tidak memerinci jumlah karyawan yang di-PHK maupun divisinya.

SVP Talent Bukalapak Suryo Sasono hanya menyampaikan bahwa suatu bisnis, termasuk Bukalapak, terus berevolusi. Perusahaan juga rutin melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan.

“Ini supaya dapat memenuhi kebutuhan para pengguna dengan lebih baik, serta mengoptimalkan hal-hal operasional,” kata Suryo kepada Katadata.co.id, Rabu (9/8).

Hasil evaluasi tersebut kemudian ditindaklanjuti dalam bentuk rencana perubahan di berbagai area, termasuk dari sisi produk, teknologi, proses, dan kebutuhan sumber daya.

Dalam pelaksanaannya, “segala perubahan memiliki tantangan tersendiri. Tetapi kami percaya bahwa hal ini diperlukan untuk memastikan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang,” ujar dia.

3. Ayoconnect

Startup open finance ini melakukan PHK terhadap 10% karyawan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya mengejar lini bisnis yang menguntungkan dan mandiri.

Ayoconnect mengatakan bahwa keputusan itu dibuat dengan hati-hati. Ini bertujuan mengoptimalkan fungsi divisi dan struktur organisasi yang lebih ramping guna menciptakan bisnis yang profitable dan berkelanjutan.

“Ayoconnect berkomitmen penuh untuk memberikan dukungan kepada karyawan yang terdampak selama masa transisi ini,” kata juru bicara perusahaan kepada Katadata.co.id, pekan lalu (4/8).

4. Qoala

Startup asuransi atau insurtech Qoala melakukan PHK terhadap 80 karyawan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya perampingan untuk reorganisasi menyeluruh dari unit bisnis inti.

Efisiensi itu berdampak pada karyawan di Indonesia dan Malaysia. “Sedih melihat karyawan kami terkena dampak dari ini,” kata Founder sekaligus CEO Qoala Harshet Lunani kepada Katadata.co.id, minggu lalu (3/8).

Harshet menjelaskan pemangkasan jumlah pegawai bertujuan meningkatkan sinergi di setiap departemen dan unit bisnis supaya lebih efisien dan berkelanjutan.

“Keputusan ini selanjutnya dimotivasi oleh tinjauan komprehensif selama dua tahun terhadap struktur organisasi, yang mengidentifikasi area redundansi dan menyoroti kebutuhan untuk penyesuaian strategis,” kata dia.

5. Akseleran

Startup pinjaman online atau pinjol Akseleran melakukan PHK terhadap 60 karyawan. Penyedia layanan fintech lending ini pun menunda pencatatan saham perdana alias initial public offering (IPO).

Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan PHK tersebut merupakan bentuk restrukturisasi internal. Tujuannya, supaya bisa lebih optimal, efektif dan efisien dalam menjalankan kegiatan usaha sekaligus menyehatkan finansial perusahaan.

"Restrukturisasi internal ini bukanlah jalan pintas yang perusahaan ambil. Grup Akseleran telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja keuangan sejak 2020,” kata Ivan kepada Katadata.co.id, dua pekan lalu (28/7).

Ia mengatakan, PHK tersebut pertama kalinya dilakukan oleh Akseleran sejak berdiri pada 2017.

6. SeaMoney

SeaMoney dikabarkan melakukan PHK di Indonesia. Namun jumlah karyawan yang terkena dampak belum diketahui.

Hal itu pertama kali dilaporkan oleh Tech In Asia. “Pengurangan ini memengaruhi sejumlah kecil pegawai dalam satu tim,” kata juru bicara SeaMoney dikutip dari Tech In Asia, Jumat (7/7).

“Langkah ini juga bagian dari peninjauan rutin operasional bisnis untuk memaksimalkan efisiensi,” juru bicara SeaMoney menambahkan.

SeaMoney merupakan anak usaha Sea Ltd yang bergerak di bidang keuangan. Layanannya yakni ShopeePay dan SPaylater.

Katadata.co.id sudah mengonfirmasi kabar PHK tersebut kepada ShopeePay melalui email. Namun belum ada tanggapan.

7. Danafix

Startup pinjol ini menyetop layanan di Tanah Air pada Maret. Hal-hal mengenai hak dan kewajiban pengguna diselesaikan selambat-lambatnya pada 30 April.

“Dengan berat hati kami menyampaikan keputusan untuk menghentikan kegiatan usaha sebagai Penyelenggara LPBBTI atau Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi,” kata Danafix di laman resmi.

8. Bibit.id

Startup investasi digital Bibit.id dikabarkan melakukan PHK terhadap sekitar 30 – 40 karyawan. PR and Corporate Communication Lead Bibit.id William tidak mengonfirmasi soal kabar PHK ini.

Namun ia mengatakan bahwa perusahaan terus mengevaluasi performa anggota tim. “Itu untuk memastikan kami bisa mencapai tujuan-tujuan strategis perusahaan dan terus memberikan layanan terbaik untuk pengguna kami,” kata William kepada Katadata.co.id, pada Maret (2/3).

Reporter: Desy Setyowati, Lenny Septiani