Viral Debt Collector Ancam Bunuh Nasabah, Ini Kata Kredivo

Katadata/Kredivo
Kredivo
Penulis: Lenny Septiani
24/10/2023, 15.24 WIB

Viral di media sosial penagih utang atau debt collector mengatasnamakan Kredivo mengancam akan membunuh peminjam. Kredivo pun melakukan investigasi.

“Kredivo tidak menoleransi perilaku penagihan apapun di luar pedoman atau kode etik Otoritas Jasa Keuangan alias OJK,” kata SVP, Marketing and Communications Kredivo Indina Andamari kepada Katadata.co.id, Selasa (24/10).

“Apabila kami menemukan, dan ternyata ada agen kolektor yang melanggar aturan, maka kami akan mengambil tindakan tegas, termasuk penghentian terhadap yang bersangkutan," Indina menambahkan.

Menurut Indina, narasi yang disampaikan warganet di media sosial tidak sesuai dengan data-data yang telah dikumpulkan oleh Kredivo.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak langsung mengambil kesimpulan berdasarkan naras yang beredar di media sosial sampai kami menyelesaikan penyelidikan,” ujarnya.

Mengenai kasus ancaman pembunuhan tersebut, Kredivo pun melakukan investigasi. Hasil dari investigasi awal perusahaan yakni:

1. Viral di media sosial bahwa kolektor Kredivo datang pada malam hari. Kredivo menyatakan kolektor berkunjung pada Pukul 19.00 atau masuk jam operasional.

2. Dinarasikan di media sosial bahwa kolektor Kredivo mengancam akan membunuh peminjam. Kredivo mencatat, debt collector tidak melakukan hal ini.

“Kenyataannya, kolektor kami tidak melakukan hal ini. Kolektor yang terlibat telah bersama Kredivo selama bertahun-tahun dengan catatan yang bersih,” kata Indina.

“Kami masih terus mengumpulkan fakta terkait, namun berdasarkan investigasi lanjutan terkini,” Indina menambahkan. 

3. Ada empat kolektor yang terlibat dalam situasi tersebut

Hal ini karena ada dua peminjam yang terlambat membayar dalam satu rumah tangga. Kredivo mengirimkan dua kolektor untuk menagih satu pengguna, sehingga total yang datang empat.

Indina menyampaikan, dua kolektor menagih satu peminjam merupakan praktik standar di industri teknologi finansial pembiayaan atau fintech lending.

4. Tiga dari empat kolektor yang hadir sudah bersertifikat SSPI. Sementara itu, satu lainnya masih menjadi trainee yang bertugas mengamati.

5. Kolektor yang sudah bersertifikat memiliki pengalaman lebih dari 16 ribu kunjungan kepada pengguna. Debt collector ini belum pernah mendapatkan keluhan dari peminjam.

Indina mengatakan, berdasarkan investigasi tersebut, tuduhan atas ancaman terhadap konsumen yang dilayangkan tidak dapat dijustifikasi.

Ia menambahkan, seluruh agen kolektor Kredivo telah tersertifikasi dan terlatih. 

“Kredivo melayani hampir 10 juta konsumen selama lebih dari tujuh tahun dengan integritas dan ketulusan. Praktik penagihan kami patuh dan terstandardisasi sesuai dengan regulator,” katanya.

Indina menegaskan Kredivo berkomitmen mematuhi hukum terkait data pribadi konsumen, sehingga perusahaan tidak bisa memberikan informasi terkait rekam jejak pengguna yang membuat kolektor lapangan perlu mengambil langkah lebih tegas.

“Kami masih terus menginvestigasi dan akan tetap bertanggung jawab secara penuh menyelesaikan masalah ini,” katanya.

Sebelumnya akun X.com atau Twitter @report.id mengatakan, debt collector diduga dari Kredivo membuat keributan pada malam hari.

“Diduga DC @kredivo membuat kerusuhan pada malam hari. Mendatangi rumah nasabah dan mengancamkan akan membunuh,” katanya di Twitter, Minggu (22/10).

“Nasabah dipaksa membuat video pernyataan bahwa jika malam itu tidak bisa membayar sesuai nominal, mereka memaksa nasabah menggadaikan aset yang bisa digadaikan," kata @report.id.

Reporter: Lenny Septiani