GoPay Ungkap 3 Strategi Jaga Keamanan Siber di Ekosistemnya

GoPay
Pembicara dalam acara Indonesia Digital Literacy Conference 2023.
Penulis: Anshar Dwi Wibowo - Tim Publikasi Katadata
12/12/2023, 18.02 WIB

Percepatan digitalisasi sektor keuangan, khususnya pada layanan sistem pembayaran, diyakini mampu menjadi katalis bagi percepatan pertumbuhan ekonomi sekaligus membangun perekonomian nasional yang berkelanjutan. 

Seiring dengan digitalisasi yang telah menyasar ke berbagai aspek kehidupan masyarakat, kebutuhan terhadap sistem pembayaran yang aman dan dapat diandalkan menjadi semakin penting bagi industri keuangan.

Tahun ini, GoTo Financial, unit bisnis financial technology GoTo, telah meluncurkan aplikasi GoPay yang berdiri sendiri untuk menjangkau semua lapisan masyarakat. 

Dengan ukuran ringan dan tampilan yang ringkas, aplikasi GoPay memungkinkan pengguna untuk mengakses berbagai layanan keuangan digital dalam satu aplikasi.

Aplikasi yang dapat diunduh lewat PlayStore maupun iOS ini sudah dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan, di antaranya personal identification number atau PIN dan fitur identitas biometrik atau karakter fisiologis (sidik jari dan verifikasi wajah).

Head of Information Security GoTo Financial Genesha Nara Saputra menegaskan, untuk menjaga keamanan data pengguna, GoPay didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, serta perangkat maupun sistem dengan standar keamanan terbaik. 

“Komitmen kami di GoPay adalah berperan aktif dalam mendukung kegiatan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan melalui layanan pembayaran yang aman dan handal. Oleh karena itu SDM dan Teknologi menjadi prioritas utama dalam setiap pengembangan bisnis GoPay,” tegas Genesha dalam acara Indonesia Digital Literacy Conference baru-baru ini.

Genesha menjelaskan, komitmen menjaga keamanan siber ini diturunkan lewat edukasi, teknologi, dan proteksi di ekosistem GoTo Financial.

GoTo Financial secara aktif memberikan edukasi dan literasi kepada publik, khususnya pengguna dan mitra, termasuk pelatihan kepada karyawan untuk meningkatkan kesadaran akan keamanan siber. Dengan begitu, bisa terhindar dari phising attempt atau modus penipuan digital. 

Sebagai bentuk komitmen lainnya, GoTo Financial juga terus mengembangkan teknologi dengan standar keamanan terbaik, dan memiliki sertifikasi berstandar internasional. 

Komitmen ini juga diperkuat oleh SDM khusus yang tergabung dalam tim keamanan informasi dan perlindungan data (data protection office) yang berkomitmen penuh untuk menjaga keamanan siber di ekosistem digital perusahaan.

Dalam kesempatan yang sama, Pengawas Senior Kelompok Pengawas Spesialis, Grup Pengawasan Sistem Pembayaran dan Pengawas Spesialis, Departemen Surveilans Sistem Keuangan BI Yudi Agung Nugroho menekankan berbagai hal penting dalam menjaga keamanan dan ketahanan siber.

Di antaranya adalah pentingnya meningkatkan cyber resillience yang bersifat proteksi maupun kesiapan respon, kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, serta komunikasi dan koordinasi antara otoritas dengan industri untuk memitigasi risiko serangan siber.

Yudi menghimbau PJP (penyedia jasa pembayaran) dan PIP (penyelenggara infrastruktur sistem pembayaran) untuk memastikan penerapan standar keamanan siber sudah memenuhi aspek tata kelola, pencegahan, dan penanganan. 

Pihaknya juga meminta kepada pelaku industri melakukan simulasi ketahanan siber guna mengetahui kesiapan mereka. 

“Tentunya, dalam menjaga keamanan dalam ekosistem digital, GoTo Financial selalu mematuhi perundang-undangan perlindungan data pribadi dan mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan regulator, dalam hal ini Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” pungkas Genesha.