Unicorn Xendit mengumumkan rencana ekspansi ke Amerika Latin. Hal ini sebagai bagian dari strategi untuk memperluas jangkauan global dan mereplikasi kesuksesan di Asia Tenggara.
Dalam wawancara terbaru, CEO Xendit untuk wilayah Amerika Latin, Raymundo Guerrero, mengungkapkan bahwa perusahaan akan memulai operasional di Meksiko dan Kolombia pada akhir tahun ini. Kemudian ke Cili, Argentina, dan Brasil pada 2026.
Menurut Guerrero, sistem pembayaran di Amerika Latin yang masih terfragmentasi memiliki kemiripan dengan kondisi Asia Tenggara satu dekade lalu, masa awal ledakan fintech di kawasan tersebut.
“Amerika Latin merupakan pasar paling menarik bagi siapa pun di sektor pembayaran. Dengan keterlambatan sekitar 10 tahun dibanding kawasan lain, ini justru membuka peluang besar,” ujar Guerrero, dikutip dari Bloomberg, pekan lalu (24/10).
Xendit pertama didirikan di Jakarta pada 2015. Unicorn ini kini memproses lebih dari US$ 70 miliar transaksi per tahun di tujuh pasar, termasuk Filipina, Malaysia, dan Thailand.
Perusahaan melayani lebih dari 10.000 klien aktif, di antaranya Meta, Starbucks, Samsung, serta raksasa e-commerce Asia seperti TikTok (ByteDance) dan Shopee (Sea Ltd.) yang juga telah berekspansi ke Amerika Latin.
Unicorn Xendit masuk ke dalam persaingan sektor pembayaran lintas negara di Amerika Latin, yang saat ini didominasi oleh pemain regional seperti Dlocal Ltd asal Uruguay dan EBANX Ltda dari Brasil.
Namun, Guerrero menegaskan bahwa keunggulan Xendit terletak pada kemampuannya mengelola pembayaran masuk dan keluar di berbagai negara melalui satu API terpadu, mencakup kartu, dompet digital, transfer bank, hingga transaksi tunai.
“Kami ingin memudahkan ekspansi lintas negara bagi perusahaan multinasional dan regional, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan,” kata Guerrero.
Meski menolak untuk mengungkap jumlah investasi yang disiapkan, Guerrero mengakui bahwa Xendit menghadapi tantangan dari sisi regulasi dan kepatuhan anti-pencucian uang.
Beberapa tindakan penegakan hukum oleh US Treasury’s Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN) terhadap lembaga keuangan Meksiko membuat bank di kawasan tersebut lebih berhati-hati dalam memproses pembayaran lintas Asia.
Xendit bergabung dalam jajaran startup paling bernilai di Asia Tenggara pada 2021 setelah mengumpulkan pendanaan US$ 150 juta dari Tiger Global Management, dengan total dana yang telah diraih melebihi US$ 500 juta. Selain Amerika Latin, Xendit juga berencana memulai operasi di Amerika Serikat dan Australia pada kuartal II tahun depan.
“Asia Tenggara sudah 10–15 tahun lebih maju dalam metode pembayaran digital. Kami akan membawa pengalaman itu untuk membantu mempercepat digitalisasi keuangan di Amerika Latin,” ujar Guerrero.